SITARO (2/3) AntaraSulut - Siapa yang akan memegang kendali tampuk pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Siau Tagulandang Biaro tergantung kesepakatan tiga tokoh partai yakni Toni Supit, Siska Salindeho, dan Djibton Tamudia.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Utara, Olly Dondokambey secara tersirat menyatakan ketiga nama tersebut yakni Supit, Salindeho, dan Tamudia memenuhi syarat dan layak menjadi ketua DPC Sitaro periode 2015 hingga 2020. Karena dari lima nama, dua di antaranya yakni Netty Adrian dan Yon Janis tidak ikut uji kepatutan dan kelayakan.

"Untuk Sitaro, otomatis tiga nama itu yang disetujui oleh DPP. Siapa yang akan jadi ketua, tergantung mereka bertiga yang bermusyawarah dan bermufakat," kata Dondokambey," Senin siang di kantor DPD PDIP Sulut.

Dondokambey yang juga merangkap pengurus pusat PDIP mengatakan, PDIP menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Artinya kepengurusan PDIP di tingkat cabang (DPC) dan daerah (DPD) tidak lagi melalui pemilihan oleh PAC atau DPD, tapi cukup dengan musyawarah mufakat antara tiga kader yang lolos penjaringan serta uji kepatutan dan kelayakan.

Pada saat konfercab atau konferda nanti ada utusan DPP yang membawa sampul tertutup berisi penetapan DPP atas tiga calon yang layak menjadi Ketua, dibuka dan dibacakan di forum itu. Selanjutnya, ketiga nama itu diberi waktu untuk bermusyawarah.

"Kalau tidak tercapai kesepakatan atau permufakatan, maka DPP mengambil alih dan memutuskan siapa ketua DPC atau DPD. Jadi tidak akan terjadi kebuntuan atau deadlock," kata anggota politisi yang digadang sebagai calon gubernur Sulawesi Utara ini.

Pelaksanaan konferensi cabang (kobfercab), menurut Sekretaris DPD PDIP Sulut Frangky Wongkar, dijadwalkan serentak di 15 DPC se Sulut pada 5 Maret dan esok harinya (6 Maret) dilanjutkan dengan konferensi daerah (konferda).
    


Pewarta : Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024