Manado (ANTARA) - PLN meningkatkan pelaksanaan program pencegahan kebakaran dan peduli budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UP2D Suluttenggo).

"Kami menggelar simulasi tanggap darurat kebakaran di lingkungan kerja, di semua unit UP2D Suluttenggo untuk meningkatkan kesiapan serta kewaspadaan terhadap keadaan darurat dari bahaya kebakaran, dan menjaga konsistensi implementasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3)," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) Ari Dartomo, di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan simulasi ini untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari sisi internal perusahaan maupun lingkungan sekitar.

Kegiatan ini sejalan dengan budaya perusahaan stay safe yaitu memastikan pekerjaan dalam keadaan aman, dan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja  dan sistem manajemen pengamanan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 dan Peraturan Kapolri Nomor 24 tahun 2017, serta untuk mengantisipasi serta mengevaluasi kesiapan alat dan petugas dalam menanggulangi potensi bahaya kebakaran.

Manajer UP2D Suluttenggo Lalla mengatakan simulasi tanggap darurat kebakaran bertujuan untuk meningkatkan kesiapan serta kewaspadaan terhadap keadaan darurat seperti kebakaran serta hal lain yang tidak diinginkan.

“Kegiatan simulasi tanggap darurat kebakaran seperti yang dilakukan hari ini rutin satu tahun sekali sekaligus meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan terhadap keadaan darurat seperti kebakaran serta hal lain yang tidak diinginkan,” ujar Lalla.

Melalui sosialisasi metode pencegahan kecelakaan kepada seluruh pegawai mengenai implementasi budaya K3, yang digelar oleh PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotamobagu.

Manajer PLN UP3 Kotamobagu Anjar Widyatama menjelaskan beberapa poin metode pencegahan kecelakaan, di antaranya adalah aspek technical risk management, critical alarm system, maintenance management, operation management, human & organization, dan emergency preparedness.

Menurutnya, sangat penting untuk memahami seluruh metode pencegahan kecelakaan, setiap pekerjaan harus memiliki izin kerja, pengawas lapangan wajib untuk mengenali setiap potensi bahaya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.

“Melalui kesempatan ini disampaikan bahwa setiap pegawai memiliki peran dalam implementasi K3, tanggung jawab K3 tidak hanya dari pengawas K3 tetapi setiap kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga setiap pekerjaan aman,” tambah Widyatama.

Selain menggelar sosialisasi, PLN UP3 Kotamobagu juga menggelar simulasi tanggap darurat dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kotamobagu pegawai PLN Kotamobagu dan seluruh Tenaga Alih Daya (TAD) di lingkungan PLN Kotamobagu yaitu tenaga security, cleaning service, driver dan Tenaga Alih Daya bagian Teknik.

Anjar Widyatama mengatakan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah preventif sekaligus meningkatkan pengetahuan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan ketika menghadapi keadaan darurat.

“Kegiatan ini bagian dari komitmen PLN terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang peduli terhadap karyawan dan lingkungan kerja yang aman. Semangat ini diharapkan akan terus membawa dampak positif dalam produktivitas dan prestasi perusahaan,” kata Widyatama.

Tak hanya itu, kepedulian PLN terhadap keselamatan kerja juga dibuktikan oleh Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) PLN, dengan mengikuti kegiatan simulasi tanggap darurat dengan kolaborasi bersama Pemadam Kebakaran Kotamobagu.

Simulasi tanggap darurat kebakaran ini hadiri oleh PIKK dari UP3 Palu, PIKK UP3 Toli-Toli, PIKK UP3 Tahuna, PIKK UP3 Gorontalo, PIKK UP3 Manado dan PIKK Kantor Unit Induk Distribusi.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024