Manado, 26/2 (AntaraSulut) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), menargetkan bisnis perbankan di tiga provinsi tersebut tumbuh di kisaran 19 persen pada tahun 2015.

"Tahun 2015,kalangan perbankan cukup optimistis target bisnis akan tercapai, dengan dasar pencapaian yang cukup positif selama tahun 2014," kata Kepala OJK Sulutgomalut Purnama Jaya di Mnaado, Kamis.

Purnama mengatakan hal tersebut tercermin dari target bisnis yang akan dicapai selama tahun 2015 untuk total ketiga provinsi, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan tumbuh 19,86 persen, dan kredit diproyeksikan tumbuh sebesar 18,54 persen.

"Saya yakin perbankan di Sulutgomalut dapat mencapai target ini, melihat kondisi tahun 2015 lebih baik ketimbang tahun sebelumnya," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa sekalipun tahun 2014 yang penuh dengan dinamika dapt dilalui, namun patut disyukuri industri jasa keuangan di wilayah setempat dapat dilewati dengan kinerja yang cukup baik, ujarnya.

Hal tersebut, setidaknya terlihat dari statistik kinerja perbankan selama tahun 2014, untuk Provinsi Sulawesi Utara. Total asset terus meningkat dalam lima tahun terakhir dengan pertumbuhan tahun 2014 sebesar 14,14 persen menjadi Rp34,49 triliun.

Pertumbuhan asset tersebut terutama ditopang dengan peningkatan dana pihak ketiga yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan peningkatan terakhir sebesar 12,42 persen menjadi Rp20,36 triliun.

Demikian juga kredit meningkat sebesar 10,78 persen menjadi Rp26,69 triliun. Dominasi kredit konsumsi masih tinggi mencapai 60,54 persen dari total kredit.

Provinsi Gorontalo, total asset selama tahun 2014 tumbuh 19,45 persen menjadi Rp8,50 triliun, yang ditopang oleh pertumbuhan DPK sebesar 10,81 persen menjadi Rp3,56 triliun. Tingkat intermediasi di Gorontalo cukup tinggi, dengan pertumbuhan kredit mencapai 20,99 persen menjadi Rp8,23 triliun.

Provinsi Maluku Utara, meskipun relatif kecil dibandingkan dengan dua provinsi lainnya, total asset bank di Malut juga terus bertumbuh, dengan pertumbuhan tahun terakhir sebesar 8,26 persen menjadi Rp7,15 triliun.

DPK dan kredit juga terus menunjukkan trend peningkatan, dengan pertumbuhan tahun terakhir masing-masing sebesar 7,99 persen dan 9,40 persen menjadi Rp5,22 Triliun dan Rp5,07 Triliun.***3***



Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024