Tomohon, (ANTARA Sulut) - Masyarakat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) didorong membentuk kelembagaan lumbung pangan desa untuk menyokong ketersediaan pangan lokal dan dalam negeri.

"Karena itu kami sementara melakukan sosialisasi tentang pembentukan kelembagaan ini sehingga memberikan pemahaman masyarakat mengapa perlu dibentuk lembaga ini," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Nova Rompas di Tomohon, Kamis.

Rompas mengharapkan setelah terbentuk kelembagaan lumbung pangan desa masyarakat dapat melaksanakan prapanen, sekaligus mengembangkan usaha produktif secara mandiri.

Selain itu, membangun budaya masyarakat mengembangkan penyediaan cadangan pangan dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusian, pengelolaan dan perdagangan bahan yang dikelola secara kelompok.

Sementara itu ditambahkan Staf Ahli Bidang Pembangunan Ruddie A lengkong, perlu disadari bersama bahwa masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri karena menyangkut harkat martabat dan kelanjutan eksistensi bangsa.

Sedangkan upaya mengimpor pangan, lanjut dia, merupakan jalan keluar terakhir apabila terjadi kelangkaan produksi dalam negeri.

"Sosialisasi pengembangan lumbung pangan desa ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat membantu memenuhi ketersediaan pangan dalam negeri serta mengembangkan produktifitas secara mandiri dalam rangka menyeimbangkan penyediaan lumbung pangan dan cadangan pangan di Kota Tomohon," katanya.

Sukses pertanian, kata dia, dapat diartikan dengan swasembada berkelanjutan, diverifikasi, nilai tambah daya saing dan ekspor, serta peningkatan kesejahteraan.

"Pemerintah kota mengajak seluruh masyarakat membentuk kelembagaan lumbung pangan di kelurahan-kelurahan yang diarahkan membentuk serta menerapkan pola hidup yang mengarah pada pemanfaatan pangan lokal mulai dari tingkat rumah tangga," ujarnya.

Pewarta :
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024