Manado, (ANTARA Sulut) - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara mulai menunjukkan kemajuan menyusul pembuatan infrastuktur jalan dan bangunan yang sedang dimulai.

"KEK Bitung di awal tahun 2015 ini sudah mulai menunjukkan progres," kata Anggota Tim Kelompok Kerja KEK Bitung Joubert Maramis, di Manado, Rabu.

Dia mengakui KEK Bitung memang lambat progresnya, namun sudah mulai "action".

Sampai saat ini, katanya, badan pengelola masih sementara dibentuk, jalan masuk ke kawasan tersebut sementara dikerjakan.

"Dan saya lihat investor Tiongkok dan Korea mau berperan lebih aktif di KEK Bitung. Kedua negara ini punya `masterplan` pengembangan sendiri," katanya.

Dia berusaha mengoptimalkan pembangunan KEK Bitung sehingga keinginan pemerintah untuk secepatnya melaksanakan program kawasan tersebut akan segera terwujud.

Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Alwy Pontoh mengatakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengkucurkan dana sekitar Rp25 miliar untuk membangun sentra industri kecil dan menengah guna menunjang pembangunan KEK Bitung.

Dia mengatakan Pemerintah Kota Bitung harus menyiapkan lahan seluas lima hektare dalam pembangunan sentra IKM itu.

"Pemerintah Kota Bitung harus menindaklanjuti hal ini, karena dana sudah diberikan langsung oleh Kemenperin," katanya.

Ia mengharapkan kalangan IKM agar tidak khawatir karena pemerintah akan menyiapkan lahan di sekitar KEK Bitung.

Industri itu, katanya, akan memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Pemerintah akan membangun terlebih dahulu lahan milik pemerintah dalam KEK Bitung seluas 92 hektare.

KEK Bitung akan mulai dibangun pada 2015 dengan tahap awal, yakni infrastruktur jalan masuk kawasan yang secara keseluruhan lahannya seluas 534 hektare.

Dia mengatakan memang ada dana yang telah dialokasikan dalam APBD melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulut, namun hanya Rp5 miliar, sehingga Kemenperin memberikan bantuan Rp20 miliar untuk tahap awal pembangunan.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024