Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Jaringan Aktivis Nasional (Jarnas) 98 Sangap Surbakti memuji keberanian calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, yang meminta maaf secara terbuka di depan awak media atas kesalahan pernyataan "asam sulfat" yang dibutuhkan ibu hamil.
"Sebagai manusia merupakan tempatnya salah. Kematangan manusia dapat dilihat, ketika berbuat salah, kemudian mengakui dan meminta maaf secara terbuka pula," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Lanjut dia, permintaan maaf yang disampaikan Gibran seharusnya mendapat acungan jempol. Sebab, Gibran mengakui pernyataan yang dia sampaikan itu keliru dan langsung menyampaikan permintaan maaf atas kekeliruan tersebut.
"Ada pihak, di awal kampanye mengaku bisa menghilangkan banjir. Namun ketika ditanya kenapa masih ada banjir, malah ngeles, bukannya minta maaf dan memperbaiki agar tidak banjir," katanya menegaskan.
Sangap pun meminta semua pihak untuk tidak lagi mempergunjingkan kekeliruan yang dilakukan Gibran tersebut. Para pihak, lanjut Sangap, diminta untuk bercermin atas sikap dan tindakannya, sebelum menghakimi pendamping Prabowo itu di Pilpres 2024.
"Apakah tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Kalau ada bilang tidak pernah, saya yakin mereka itu manusia munafik," katanya menegaskan.
Lanjut dia, pandangan seharusnya dibalik. Berani berbuat salah, berani juga meminta maaf. Sosok pemimpin yang langka seperti Gibran harus didukung.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Relawan puji keberanian Gibran meminta maaf secara terbuka
"Sebagai manusia merupakan tempatnya salah. Kematangan manusia dapat dilihat, ketika berbuat salah, kemudian mengakui dan meminta maaf secara terbuka pula," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Lanjut dia, permintaan maaf yang disampaikan Gibran seharusnya mendapat acungan jempol. Sebab, Gibran mengakui pernyataan yang dia sampaikan itu keliru dan langsung menyampaikan permintaan maaf atas kekeliruan tersebut.
"Ada pihak, di awal kampanye mengaku bisa menghilangkan banjir. Namun ketika ditanya kenapa masih ada banjir, malah ngeles, bukannya minta maaf dan memperbaiki agar tidak banjir," katanya menegaskan.
Sangap pun meminta semua pihak untuk tidak lagi mempergunjingkan kekeliruan yang dilakukan Gibran tersebut. Para pihak, lanjut Sangap, diminta untuk bercermin atas sikap dan tindakannya, sebelum menghakimi pendamping Prabowo itu di Pilpres 2024.
"Apakah tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Kalau ada bilang tidak pernah, saya yakin mereka itu manusia munafik," katanya menegaskan.
Lanjut dia, pandangan seharusnya dibalik. Berani berbuat salah, berani juga meminta maaf. Sosok pemimpin yang langka seperti Gibran harus didukung.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Relawan puji keberanian Gibran meminta maaf secara terbuka