Manado, (ANTARA Sulut) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado, Sulawesi Utara, menyatakan ada anggaran Rp450 juta yang dialokasikan dalam APBD 2015 untuk pengadaan alat pengapasan demam berdarah dengue (DBD).

"Dana tersebut kami setujui untuk pengadaan 15 unit alat pengasapan tahun ini, karena Manado ini endemik DBD," kata Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang di Manado, Rabu.

Saerang mengatakan, ke-15 alat pengasapan pengasapan tersebut disediakan untuk 12 Puskesmas di Manado, dan sisanya tiga buah harus disimpan di Dinas Kesehatan Manado, sehingga dapat digunakan ketika butuh alat lebih.

Saerang mengatakan, penganggaran tersebut dilakukan, dengan tujuan untuk membasmi penularan wabah DBD, karena setiap tahun saat DBD menyerang akan mewabah dan selalu ada korban jiwa yang jatuh.

"Sebenarnya bukan hanya soal kasusnya saja tetapi bahwa sudah ada korban meninggal itu yang kami masalahkan, karena kalau korban jiwa, berarti sudah kasus luar biasa di wilayah itu," kata Saerang.

Dia minta supaya Dinkes lebih memperhatikan hal tersebut, meskipun dianggap hal yang mudah, tetapi jangan menyepelekan, karena sudah ada korban tewas.

Dia mengatakan, memang soal pengasapan, memang itu adalah cara yang harus dilakukan untuk membasmi nyamuk aedes aegypti dewasa, selain 3M plus yang harus dilakukan secara bersamaan sehingga bisa membasmi pembawa virus dengue tersebut.

"Jadi Dinkes harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat, bukannya hanya sibuk memarahi kelompok dan organisasi yang melakukan pengasapan karena mereka juga melakukannya sesuai permintaan sebab sudah ada temuan kasus baru di-`foogging`," katanya.

Saerang juga minta agar masyarakat pun ikut melakukan pencegahan dengan gerakan 3M plus sehingga bisa ikut mengamankan lingkungannya dari serangan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti.***4***




Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024