Manado (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memperkuat koordinasi guna mengendalikan inflasi jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini untuk mengantisipasi potensi meningkatnya tekanan inflasi menjelang perayaan hari natal 2023 dan tahun baru 2024 serta sebagai aksi nyata penyusunan program strategis pengendalian inflasi di tahun 2024," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey, di Manado, Senin.
Dia mengatakan agar Tim TPID Sulut semakin memperkuat sinergi antar lembaga dalam mengantisipasi peningkatan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Sebagai tindak lanjut, katanya, adapun upaya optimalisasi program pengendalian inflasi melalui sinergi Gelar Pangan Murah (GPM) dengan penyaluran bantuan sosial, kontinuitas pasar Bulog, dan pemanfaatan insentif fiskal untuk pengendalian inflasi.
Selain itu, katanya, terdapat rekomendasi kebijakan sebagai strategi jangka pendek yaitu penyaluran bibit siap tanam, pupuk dan alsintan, subsidi angkut komoditas pangan, serta utilisasi pos pantau barang/komoditas.
Sedangkan, katanya, untuk strategi jangka menengah panjang dapat dilakukan dengan intensifikasi/perluasan lahan berkolaborasi dengan Gapoktan, pilot project pembangunan green house dan Demplot ke Poktan.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Andry Prasmuko mengatakan secara keseluruhan kondisi inflasi di Sulut masih relatif rendah namun perlu diwaspadai.
Dari data yang dibeberkan Badan Pusat Statistik (BPS) periode Oktober 2023 Provinsi Sulut yang diwakili Kota Manado alami inflasi 0,94 persen. Dimana andil tertinggi inflasi disebabkan oleh beras.Berbagai mitigasi dan solusi pun terus diupayakan.
Diantaranya, dengan memperkuat koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan yang menjadi bagian dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Sulut.
"Hal ini untuk mengantisipasi potensi meningkatnya tekanan inflasi menjelang perayaan hari natal 2023 dan tahun baru 2024 serta sebagai aksi nyata penyusunan program strategis pengendalian inflasi di tahun 2024," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey, di Manado, Senin.
Dia mengatakan agar Tim TPID Sulut semakin memperkuat sinergi antar lembaga dalam mengantisipasi peningkatan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Sebagai tindak lanjut, katanya, adapun upaya optimalisasi program pengendalian inflasi melalui sinergi Gelar Pangan Murah (GPM) dengan penyaluran bantuan sosial, kontinuitas pasar Bulog, dan pemanfaatan insentif fiskal untuk pengendalian inflasi.
Selain itu, katanya, terdapat rekomendasi kebijakan sebagai strategi jangka pendek yaitu penyaluran bibit siap tanam, pupuk dan alsintan, subsidi angkut komoditas pangan, serta utilisasi pos pantau barang/komoditas.
Sedangkan, katanya, untuk strategi jangka menengah panjang dapat dilakukan dengan intensifikasi/perluasan lahan berkolaborasi dengan Gapoktan, pilot project pembangunan green house dan Demplot ke Poktan.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Andry Prasmuko mengatakan secara keseluruhan kondisi inflasi di Sulut masih relatif rendah namun perlu diwaspadai.
Dari data yang dibeberkan Badan Pusat Statistik (BPS) periode Oktober 2023 Provinsi Sulut yang diwakili Kota Manado alami inflasi 0,94 persen. Dimana andil tertinggi inflasi disebabkan oleh beras.Berbagai mitigasi dan solusi pun terus diupayakan.
Diantaranya, dengan memperkuat koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan yang menjadi bagian dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Sulut.