Manado (ANTARA) - Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) di Provinsi Sulawesi Utara  tahun 2023 telah mencapai 83,58 persen dari target.

"Saat ini tenaga kerja di Sulut yang telah dilindungi BPJAMSOSTEK mencapai 601.805, atau sebesar 83,58 persen dari target Bapenas 720ribu," kata Kepala BPJAMSOSTEK Sulut Sunardy Syahid di Manado, Kamis.

Sunardy mengatakan sehingga untuk meningkatkan kepesertaan di Sulut, BPJAMSOSTEK bersama pemerintah baik tingkat provinsi hingga 15 kabupaten dan kota akan melanjutkan program pesona, inisiatif menambah kepesertaan dari dana desa.

Pihaknya akan terus berinovasi dan mendorong semua kabupaten dan kota mendaftarkan semua pekerja rentan di daerah masing-masing.

Karena, katanya, hal ini sesuai dengan amanat undang-undang untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada seluruh tenaga kerja baik bukan penerima upah (BPU) dan penerima upah (PU).

Ia mengatakan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja Sulawesi Utara pada Februari 2023 tercatat sebanyak 1,31 juta orang dan yang bekerja ada 1,23 juta orang.

Jadi, katanya, sesuai data BPS, masih cukup banyak tenaga kerja Sulut yang belum mendapatkan perlindungan BPJAMSOSTEK.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,31 persen, naik 1,34 persen poin dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Masih terdapat diskrepansi TPAK laki-laki dan perempuan.

Persentase penduduk yang bekerja di kegiatan formal mencapai 40,86 persen (502,58 ribu orang), meningkat 3,74 persen poin jika dibandingkan Februari 2022. Sebaliknya, persentase penduduk yang bekerja di kegiatan informal mengalami penurunan.

Dari 1,23 juta orang yang bekerja, 5,51 persen di antaranya termasuk kategori setengah penganggur dan 26,42 persen termasuk kategori pekerja paruh waktu.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024