Manado (ANTARA) - SMP Katolik Santa Monika Manado melaksanakan wisata religi atau wisata rohani pada sejumlah tempat di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (24/10).
Pada kegiatan yang diikuti seluruh pelajar SMP Santa Monika, Paniki Bawah Manado tersebut, mengunjungi Vihara Buddhayana Kakaskasen, Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Biara Suster Karmel Kakaskasen Tomohon, kemudian Bukit Kasih Kanonang Kabupaten Minahasa.
Kepala Sekolah SMP Santa Monika Mieke R E Kaligis S.Pd mengatakan wisata religi atau wisata rohani ini
sebagai bagian dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
"Kegiatan ini antara lain untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka," katanya.
Menurut Kaligis, melalui kegiatan ini, para pelajar mengenal dan mengetahui tempat ibadah yang ada.
Kepala SMP Santa Monika Mieke R E Kaligis SPD. ANTARA/Jorie Darondo. (1)
Para pelajar dapat mengetahui agama lainnya, selain agama yang dianut mereka.
Anak-anak akan memiliki pemahaman untuk saling menghormati, menghargai perbedaan itu.
"Kegiatan ini menumbuhkan semangat kebersamaan, sikap toleransi dan saling menghargai. Walaupun berbeda-beda kita tetap satu Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Pelajar SMP Santo Monika saat berada di Bukit Kasih Kanonang (1)
Dia mengatakan, dari wisata rohani ini juga ada tugas yang harus dikerjakan anak, karena salah satu tujuan untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila
"Dari wisata rohani ini, ada tugas yang harus dikerjakan anak-anak. Karena salah satu tujuan untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila lewat pengenalan agama-agama di Indonesia. Dan aplikasi dari pengenalan itu apa yang harus dipraktikkan mereka," katanya.
(Foto ist)
Pada kegiatan yang diikuti seluruh pelajar SMP Santa Monika, Paniki Bawah Manado tersebut, mengunjungi Vihara Buddhayana Kakaskasen, Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Biara Suster Karmel Kakaskasen Tomohon, kemudian Bukit Kasih Kanonang Kabupaten Minahasa.
Kepala Sekolah SMP Santa Monika Mieke R E Kaligis S.Pd mengatakan wisata religi atau wisata rohani ini
sebagai bagian dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
"Kegiatan ini antara lain untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka," katanya.
Menurut Kaligis, melalui kegiatan ini, para pelajar mengenal dan mengetahui tempat ibadah yang ada.
Para pelajar dapat mengetahui agama lainnya, selain agama yang dianut mereka.
Anak-anak akan memiliki pemahaman untuk saling menghormati, menghargai perbedaan itu.
"Kegiatan ini menumbuhkan semangat kebersamaan, sikap toleransi dan saling menghargai. Walaupun berbeda-beda kita tetap satu Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Dia mengatakan, dari wisata rohani ini juga ada tugas yang harus dikerjakan anak, karena salah satu tujuan untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila
"Dari wisata rohani ini, ada tugas yang harus dikerjakan anak-anak. Karena salah satu tujuan untuk menjalankan projek Profil Pelajar Pancasila lewat pengenalan agama-agama di Indonesia. Dan aplikasi dari pengenalan itu apa yang harus dipraktikkan mereka," katanya.