Manado (ANTARA) - Program "Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mengajar" mampu mengedukasi tentang penguatan governansi jasa keuangan kepada mahasiswa di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"OJK menjelaskan berbagai tugas dan kewenangan strategis OJK termasuk amanat yang baru dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) kepada ribuan mahasiswa UKIT Tomohon," kata Kepala OJK Sukuthomalut Winter Marbun, di Manado, Senin.
Dia mengatakan peran OJK dalam penguatan governansi atau tata kelola di sektor jasa keuangan (SJK) yang sangat penting dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan kepercayaan masyarakat.
OJK terus berupaya menguatkan governansi SJK, antara lain dengan menguatkan pendekatan tiga jalur model (three lines model), membangun budaya speak up, dan menerapkan manajemen anti-fraud di SJK yang bertujuan mewujudkan industri jasa keuangan yang sehat dan berintegritas.
Pada line pertama, katanya, OJK mendorong peningkatan kualitas SDM pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan mendorong penguatan peran fungsi GRC di PUJK, melalui keberadaan fungsi Dewan Direksi (BoD), Dewan Komisaris (BoC), komite-komite seperti komite audit, manajemen risiko, nominasi dan remunerasi, serta fungsi audit internal.
Di line kedua, OJK mendorong profesi penunjang, seperti auditor, aktuaris dan penilai, untuk dapat meningkatkan quality assurance terhadap jasa yang diberikan, sehingga dihasilkan output assurance maupun konsultansi yang akuntabel dan benar-benar memberikan nilai tambah.
Sedangkan untuk line ketiga, OJK melakukan optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses pengawasan, melakukan evaluasi atas regulasi yang diterbitkan untuk terus disempurnakan, mendorong kolaborasi SJK dengan profesi penunjang dan menerapkan mekanisme Quality Assurance/Quality Control (QA/QC) pada bidang Pengawasan.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena memberikan pesan kepada para mahasiswa untuk terus menjaga integritas, bertanggung jawab dan menginspirasi perubahan positif di masyarakat.
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt Hein Arina dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Tomohon Dr Arthur Rumengan menyambut baik pelaksanaan kegiatan OJK Mengajar sebagai bentuk kepedulian OJK kepada civitas academica, dan khususnya kepada mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai praktik jasa keuangan dan governansi di sektor jasa keuangan.
Selain itu, Hein Arina juga menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya membutuhkan spiritual equipment tetapi juga membutuhkan equipment dari sektor jasa keuangan, agar mahasiswa memiliki literasi keuangan yang baik.
"OJK menjelaskan berbagai tugas dan kewenangan strategis OJK termasuk amanat yang baru dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) kepada ribuan mahasiswa UKIT Tomohon," kata Kepala OJK Sukuthomalut Winter Marbun, di Manado, Senin.
Dia mengatakan peran OJK dalam penguatan governansi atau tata kelola di sektor jasa keuangan (SJK) yang sangat penting dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan kepercayaan masyarakat.
OJK terus berupaya menguatkan governansi SJK, antara lain dengan menguatkan pendekatan tiga jalur model (three lines model), membangun budaya speak up, dan menerapkan manajemen anti-fraud di SJK yang bertujuan mewujudkan industri jasa keuangan yang sehat dan berintegritas.
Pada line pertama, katanya, OJK mendorong peningkatan kualitas SDM pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan mendorong penguatan peran fungsi GRC di PUJK, melalui keberadaan fungsi Dewan Direksi (BoD), Dewan Komisaris (BoC), komite-komite seperti komite audit, manajemen risiko, nominasi dan remunerasi, serta fungsi audit internal.
Di line kedua, OJK mendorong profesi penunjang, seperti auditor, aktuaris dan penilai, untuk dapat meningkatkan quality assurance terhadap jasa yang diberikan, sehingga dihasilkan output assurance maupun konsultansi yang akuntabel dan benar-benar memberikan nilai tambah.
Sedangkan untuk line ketiga, OJK melakukan optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses pengawasan, melakukan evaluasi atas regulasi yang diterbitkan untuk terus disempurnakan, mendorong kolaborasi SJK dengan profesi penunjang dan menerapkan mekanisme Quality Assurance/Quality Control (QA/QC) pada bidang Pengawasan.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena memberikan pesan kepada para mahasiswa untuk terus menjaga integritas, bertanggung jawab dan menginspirasi perubahan positif di masyarakat.
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt Hein Arina dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Tomohon Dr Arthur Rumengan menyambut baik pelaksanaan kegiatan OJK Mengajar sebagai bentuk kepedulian OJK kepada civitas academica, dan khususnya kepada mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai praktik jasa keuangan dan governansi di sektor jasa keuangan.
Selain itu, Hein Arina juga menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya membutuhkan spiritual equipment tetapi juga membutuhkan equipment dari sektor jasa keuangan, agar mahasiswa memiliki literasi keuangan yang baik.