Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap kepala desa selalu mengingatkan warganya terhadap bahaya tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Tolong diingatkan kepada warga agar tidak termakan kenikmatan sesaat dengan pola hidup hedonis akhirnya seperti itu (jadi korban TPPO), bahaya sekali," kata Wagub Steven di Manado, Senin.
TPPO menurut Ketua DPRD Sulut tahun 2014 tersebut, TPPO adalah salah poin penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet yang diselenggarakan setiap hari Senin, selain inflasi dan stunting.
Masalah TPPO provinsi ujung utara Sulawesi tersebut, kata dia, nomor dua di Indonesia setelah Sumatera Utara.
"Ini gila. Dulu (TPPO) cuma ditawarkan bekerja ke Papua sebagai pekerja kantor, padahal menjadi pekerja malam. Nah sekarang ini ditawari bekerja ke Kamboja atau Laos," ujarnya.
Manakala dipekerjakan ke wilayah tersebut, warga Sulut tersebut dipekerjakan sebagai operator judi online.
"Ada kasus TPPO, satu dipulangkan dalam keadaan tidak bernyawa. Orang tua juga harus mampu mengawasi," ujarnya.
Warga yang tertarik bekerja di sana, kata Wagub Steven, karena diiming-imingi atau ditawari gaji tinggi senilai Rp50 juta.
"Mereka yang tergiur bekerja di sana, bukan orang sembarangan. Malah ada sarjana, ada notaris, Rp50 juta gajinya, ini bahaya. Mari sama-sama kita mengawasi anak-anak kita," ajak Wagub.
"Tolong diingatkan kepada warga agar tidak termakan kenikmatan sesaat dengan pola hidup hedonis akhirnya seperti itu (jadi korban TPPO), bahaya sekali," kata Wagub Steven di Manado, Senin.
TPPO menurut Ketua DPRD Sulut tahun 2014 tersebut, TPPO adalah salah poin penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet yang diselenggarakan setiap hari Senin, selain inflasi dan stunting.
Masalah TPPO provinsi ujung utara Sulawesi tersebut, kata dia, nomor dua di Indonesia setelah Sumatera Utara.
"Ini gila. Dulu (TPPO) cuma ditawarkan bekerja ke Papua sebagai pekerja kantor, padahal menjadi pekerja malam. Nah sekarang ini ditawari bekerja ke Kamboja atau Laos," ujarnya.
Manakala dipekerjakan ke wilayah tersebut, warga Sulut tersebut dipekerjakan sebagai operator judi online.
"Ada kasus TPPO, satu dipulangkan dalam keadaan tidak bernyawa. Orang tua juga harus mampu mengawasi," ujarnya.
Warga yang tertarik bekerja di sana, kata Wagub Steven, karena diiming-imingi atau ditawari gaji tinggi senilai Rp50 juta.
"Mereka yang tergiur bekerja di sana, bukan orang sembarangan. Malah ada sarjana, ada notaris, Rp50 juta gajinya, ini bahaya. Mari sama-sama kita mengawasi anak-anak kita," ajak Wagub.