Manado (ANTARA) - Pemerintah tingkatkan kualitas industri kecil menengah (IKM) untuk menciptakan produk berbasis kearifan lokal di Sulawesi Utara, sehingga mampu bersaing di pasar global.
"Pemerintah ingin produk IKM Sulut memiliki nilai jual yang tinggi," kata Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang, di Manado, Rabu.
Ia menjelaskan apalagi Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan sektor IKM agar lebih produktif dan berdaya saing.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah menggunakan pendekatan One Village One Product (OVOP) di sentra IKM.
OVOP, katanya, merupakan sebuah model pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal.
Daniel menjelaskan model pengembangan IKM di sentra melalui pendekatan OVOP ini akan berhasil di tanah air.
Sebab, Sulut memiliki potensi yang sangat luas baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan kearifan lokal.
Indonesia khususnya Sulut, memiliki keanekaragaman hayati dan budaya bila didukung pengelolaannya dengan tepat, IKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di daerah.
"Khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19,” katanya.
Kearifan lokal yang ditekankan pemerintah banyak tercermin pada komoditas unggulan di Sulut baik makanan, kain, kriya dan sebagainya, yang begitu kental dan mengakar dalam kehidupan bermasyarakat sejak dulu.