Moskow (ANTARA) - Juru bicara Istana Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, Senin, mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB memerlukan transformasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya.
Proses reformasi tersebut memerlukan persetujuan semua anggota dan Rusia akan memperluas badan tersebut dengan negara-negara baru yang telah memperoleh pengaruh internasional, kata Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers di Moskow.
"Pembicaraan ini harus dimulai, kami telah membicarakan hal ini berulang kali," katanya, menambahkan bahwa reformasi memerlukan "negosiasi yang sangat rumit dan panjang."
Saat ini, Dewan Keamanan PBB memiliki lima anggota permanen -- Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, yang setiap negara memiliki hak veto. Sedangkan sepuluh negara anggota dipilih untuk masa jabatan dua tahun dan berstatus anggota tidak tetap.
Mengomentari pernyataan Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang perlunya penarikan pasukan Rusia dari Ukraina, Peskov mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan Berlin tidak memahami situasinya.
"Ini adalah refleksi Scholz. Kecil kemungkinan refleksi ini menunjukkan bahwa pihak Jerman memahami kenyataan, memahami keadaan yang sebenarnya terjadi," katanya.
Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari tahun lalu untuk "denazifikasi" dan "demiliterisasi" Ukraina, dan melindungi penduduk berbahasa Rusia di negara tetangga tersebut. Namun Barat menyebutnya sebagai "perang agresi."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia dukung reformasi Dewan Keamanan PBB
Proses reformasi tersebut memerlukan persetujuan semua anggota dan Rusia akan memperluas badan tersebut dengan negara-negara baru yang telah memperoleh pengaruh internasional, kata Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers di Moskow.
"Pembicaraan ini harus dimulai, kami telah membicarakan hal ini berulang kali," katanya, menambahkan bahwa reformasi memerlukan "negosiasi yang sangat rumit dan panjang."
Saat ini, Dewan Keamanan PBB memiliki lima anggota permanen -- Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, yang setiap negara memiliki hak veto. Sedangkan sepuluh negara anggota dipilih untuk masa jabatan dua tahun dan berstatus anggota tidak tetap.
Mengomentari pernyataan Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang perlunya penarikan pasukan Rusia dari Ukraina, Peskov mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan Berlin tidak memahami situasinya.
"Ini adalah refleksi Scholz. Kecil kemungkinan refleksi ini menunjukkan bahwa pihak Jerman memahami kenyataan, memahami keadaan yang sebenarnya terjadi," katanya.
Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari tahun lalu untuk "denazifikasi" dan "demiliterisasi" Ukraina, dan melindungi penduduk berbahasa Rusia di negara tetangga tersebut. Namun Barat menyebutnya sebagai "perang agresi."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia dukung reformasi Dewan Keamanan PBB