Manado (ANTARA) -
Ketua Tim Kerja Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ahmad Basuki mengatakan, periode erupsi Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, cukup lama.
 
"Memang cukup lama periode erupsi Gunung Karangetang karena memang seperti itulah karakternya," kata Ahmad di Manado melalui sambungan telepon dari Manado, Minggu.
 
Menurut dia, saat ini terpantau aktivitas Gunung Karangetang relatif menurun, namun masih terlihat adanya guguran lava.
 
Karena itu, pihaknya masih akan memantau perkembangan aktivitas vulkanik Karangetang yang terkadang menurun tapi beberapa waktu kemudian kembali meningkat.
 
"Hingga saat ini status Gunung Karangetang masih ditahan pada siaga level tiga," ujarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan pada periode pukul 00.00 - 06.00 WITA, secara visual Gunung Karangetang tampak jelas hingga berkabut.
 
Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah, sementara sinar api kedua kawah lebih kurang 10 meter.
 
Terekam gempa guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 10 milimeter selama 64 detik, sebanyak 10 kali gempa embusan amplitudo antara delapan hingga 10 milimeter selama 10-15 detik).
 
Terekam pula sebanyak enam kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 15 milimeter, S-P: nol detik, durasi antara 11-17 detik, serta empat kali gempa tektonik jauh amplitudo antara 10-20 milimeter, S-P: 21-23 detik, selama 62-90 detik.
 
"Kaki berharap warga mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang yang telah dikeluarkan PVMBG," ajaknya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024