Manado, 23/1 (Antarasulut) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi Manado Agus Tony Poputra mengatakan BI rate seharusnya turun 50 basis poin (Bps) di bulan Januari 2015 ini.

"BI rate seharusnya turun hingga 50 bps di Januari ini dari 7,75 bps menjadi 7,25 bps, tinggal melihat ekonomi bulan depan seperti apa," kata Agus di Manado, Jumat.

Menurut dia, langkah pertama sebaiknya menjadi 7,25 persen sambil melihat perkembangan Februari nanti.

Dia mengatakan kebijakan BI untuk mempertahankan BI rate yang tinggi saat laju inflasi cenderung melemah, merupakan keputusan yang kurang bijak.

"BI rate yang tertahan tinggi tersebut, akan memberikan dampak ke berbagai sektor," jelasnya.

Agus mengatakan, pada Januari 2015 diperkirakan akan terjadi deflasi terkait penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga bahan makanan.

Sehingga, jika BI mempertahankan BI rate pada tingkat yang tinggi saat kondisi potensi inflasi rendah, maka bilamana kemudian ke depan terjadi inflasi tinggi, BI akan sulit untuk menaikkan kembali BI rate karena sudah terlampau tinggi.

"Bila dipaksakan, maka bunga kredit akan semakin tinggi," katanya.

BI rate, katanya, menjadi acuan suku bunga simpanan dan kredit perbankan komersial. Jika BI rate dipertahankan tinggi, maka sulit bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga simpanan dan kredit.

Oleh sebab itu, pengusaha tidak dapat berharap banyak untuk mendapatkan suku bunga kredit lebih murah di beberapa waktu mendatang bila BI bersikukuh mempertahankan BI rate yang tinggi.

"Jadi, BI sebaiknya turunkan BI rate," katanya.***3***



Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024