Minahasa Utara, 18/1 (Antara) - Jalur penghubung antara Minahasa Utara - Minahasa, tepatnya di desa Kema III, Kecamatan Kema Minahasa Utara, terendam air mengakibatkan kendaraan yang melalui jalan tersebut tersendat.
"Setiap kali hujan pasti banjir. Tidak ada selokan yang menghubungkan air keluar," kata Ira, salah seorang warga Kema III yang tinggal di sekitar lokasi banjir, Minggu.
Ira pun prihatin bila keadaan tersebut tidak cepat diantisipasi pemerintah setempat.
"Kalau hujan lebat dan berkepanjangan, takutnya banjir akan masuk sampai ke rumah-rumah warga," ujarnya.
Frangky salah satu pengendara kendaraan roda empat yang melintas di jalur itu mengaku terganggu dengan keadaan tersebut.
"Ada alternatif jalan lain, tapi harus ditempuh dengan waktu cukup lama karena berputar dari arah tenggara. Kalau melalui jalan sini cukup dekat menuju Bitung," kata warga Eris itu.
Lokasi banjir tersebut mendapat perhatian dari kalangan anak-anak sekitar, bahkan genangan air itu dijadikan tempat bermain juga mengais rezeki dengan mengumpulkan sumbangan bagi pengendara kendaraan.
Dari pantauan, kendaraan roda dua terpaksa harus melintas di area pompa bensin merupakan timbunan material tanah dan bebatuan untuk bangunan pertamina.
Sementara untuk kendaraan roda empat mau tidak mau harus melintas digenangan air sepanjang 50 meter lebih, dengan ketinggian air mencapai 50 cm. ***4***
(T.KR-MLK/B/F003/F003) 18-01-2015 21:33:42

Pewarta : Oleh Melky Rudolf Tumiwa
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024