Bone Bolango (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango mendistribusikan air bersih bagi warga di dua desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bone Bolango, Rabu.
Kepala markas PMI Provinsi Gorontalo Yahya Ibrahim di Bone Bolango, Rabu, mengatakan pada hari ini ada dua desa yang menjadi lokasi distribusi air. "Yang pertama Desa Buata, selanjutnya ke Desa Luwohu," ucapnya.
Hari ini, kata Yahya, merupakan hari pertama PMI menyalurkan air bersih bagi warga di desa terdampak kekeringan dan membawa satu armada mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
Ia menjelaskan kegiatan itu dilakukan dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Ketua Umum PMI untuk membantu pemerintah daerah (pemda) dalam rangka distribusi air bersih.
"Saat ini Gorontalo mulai terdampak kekeringan dan kemarin dari PMI Bone Bolango, kemudian meneruskan ke PMI provinsi bahwa ada beberapa desa yang meminta distribusi air bersih," ujar Yahya.
Yahya mengungkapkan PMI Provinsi Gorontalo akan membuat rencana operasi dalam kapasitas mereka dalam pendistribusian air bersih.
Ia mengatakan di daerah yang memiliki mobil tangki untuk menyalurkan air bersih bukan hanya PMI saja, ada di BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan PDAM.
Sementara itu Hajira Hasan, salah seorang warga Desa Buata, Gorontalo, mengaku sudah dua bulan wilayah mereka mengalami kesusahan air bersih karena kemarau.
Untuk mencuci pakaian, warga terpaksa ke Sungai Bone dan untuk konsumsi harus membeli air isi ulang.
Kepala markas PMI Provinsi Gorontalo Yahya Ibrahim di Bone Bolango, Rabu, mengatakan pada hari ini ada dua desa yang menjadi lokasi distribusi air. "Yang pertama Desa Buata, selanjutnya ke Desa Luwohu," ucapnya.
Hari ini, kata Yahya, merupakan hari pertama PMI menyalurkan air bersih bagi warga di desa terdampak kekeringan dan membawa satu armada mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
Ia menjelaskan kegiatan itu dilakukan dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Ketua Umum PMI untuk membantu pemerintah daerah (pemda) dalam rangka distribusi air bersih.
"Saat ini Gorontalo mulai terdampak kekeringan dan kemarin dari PMI Bone Bolango, kemudian meneruskan ke PMI provinsi bahwa ada beberapa desa yang meminta distribusi air bersih," ujar Yahya.
Yahya mengungkapkan PMI Provinsi Gorontalo akan membuat rencana operasi dalam kapasitas mereka dalam pendistribusian air bersih.
Ia mengatakan di daerah yang memiliki mobil tangki untuk menyalurkan air bersih bukan hanya PMI saja, ada di BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan PDAM.
Sementara itu Hajira Hasan, salah seorang warga Desa Buata, Gorontalo, mengaku sudah dua bulan wilayah mereka mengalami kesusahan air bersih karena kemarau.
Untuk mencuci pakaian, warga terpaksa ke Sungai Bone dan untuk konsumsi harus membeli air isi ulang.