Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan kapal jenis pumpboat "Elsadai" yang mengalami mati mesin saat berlayar dari Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, menuju pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce Brury, di Manado, Senin, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian yang membahayakan jiwa manusia di perairan timur laut Pulau Talisei, pada Minggu (27/8).
"Dimana kapal jenis pumpboat bernama Elsadai mengalami mati mesin dari rute Tagulandang menuju Bitung, kapal itu muatan kosong dengan dua anak buah kapal (ABK) masing-masing Kolombus Silalahi (54) dan Joudi Mamonto (32), kedua korban beralamat di Desa Kolongan, Talaud," katanya.
Dia mengatakan, pada jam 20.00 WITA saat menerima informasi, Basarnas langsung menggerakkan KN Bima Sena beserta unsur yang terlibat dari Bakamla dan keluarga korban, untuk melakukan pencarian.
Selama pencarian tim mengalami kendala dikarenakan kapal tidak ada muatan, sehingga kapal dengan mudah terombang ambing di lautan, serta pencarian pada malam hari tim juga merasa kesulitan dikarenakan mengandalkan dengan titik koordinat.
Pada saat itu memberikan semangat kepada tim SAR gabungan yang terlibat operasi pencarian agar waspada dan bisa mengandalkan insting penglihatan sehingga korban cepat di temukan.
"Puji Tuhan, pada jam 23.40 WITA korban ditemukan di sekitar Pulau Talisei dalam keadaan selamat, dan korban langsung di bawa ke dermaga Serai Likupang, Minahasa Utara.
Dengan penemuan korban, operasi SAR ini kami tutup," katanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce Brury, di Manado, Senin, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian yang membahayakan jiwa manusia di perairan timur laut Pulau Talisei, pada Minggu (27/8).
"Dimana kapal jenis pumpboat bernama Elsadai mengalami mati mesin dari rute Tagulandang menuju Bitung, kapal itu muatan kosong dengan dua anak buah kapal (ABK) masing-masing Kolombus Silalahi (54) dan Joudi Mamonto (32), kedua korban beralamat di Desa Kolongan, Talaud," katanya.
Dia mengatakan, pada jam 20.00 WITA saat menerima informasi, Basarnas langsung menggerakkan KN Bima Sena beserta unsur yang terlibat dari Bakamla dan keluarga korban, untuk melakukan pencarian.
Selama pencarian tim mengalami kendala dikarenakan kapal tidak ada muatan, sehingga kapal dengan mudah terombang ambing di lautan, serta pencarian pada malam hari tim juga merasa kesulitan dikarenakan mengandalkan dengan titik koordinat.
Pada saat itu memberikan semangat kepada tim SAR gabungan yang terlibat operasi pencarian agar waspada dan bisa mengandalkan insting penglihatan sehingga korban cepat di temukan.
"Puji Tuhan, pada jam 23.40 WITA korban ditemukan di sekitar Pulau Talisei dalam keadaan selamat, dan korban langsung di bawa ke dermaga Serai Likupang, Minahasa Utara.
Dengan penemuan korban, operasi SAR ini kami tutup," katanya.