Manado (ANTARA) -
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat sebanyak 73 kali gempa guguran terjadi di Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu.
"Gempa guguran tersebut memiliki amplitudo antara empat milimeter hingga 25 milimeter selama 34-99 detik," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Rabu.
Menurut dia, dari pengamatan visual gunung tampak berkabut, sementara asap kawah tidak teramati.
Terekam tremor menerus (microtremor) dengan amplitudo antara dua milimeter hingga enam milimeter, dominan tiga milimeter.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini level tiga atau siaga," katanya menambahkan.
Dia berharap warga memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi seperti tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3,5 kilometer.
Masyarakat diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pos PGA catat 73 kali gempa guguran terjadi di Gunung Karangetang
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat sebanyak 73 kali gempa guguran terjadi di Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu.
"Gempa guguran tersebut memiliki amplitudo antara empat milimeter hingga 25 milimeter selama 34-99 detik," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Rabu.
Menurut dia, dari pengamatan visual gunung tampak berkabut, sementara asap kawah tidak teramati.
Terekam tremor menerus (microtremor) dengan amplitudo antara dua milimeter hingga enam milimeter, dominan tiga milimeter.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini level tiga atau siaga," katanya menambahkan.
Dia berharap warga memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi seperti tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3,5 kilometer.
Masyarakat diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pos PGA catat 73 kali gempa guguran terjadi di Gunung Karangetang