Sitaro (ANTARA) - Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Evangelian Sasingen  membuka secara resmi Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, yang digelar di Hotel Grandpuri Manado.

Dalam sambutan bupati menyampaikan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter kuat, terlebih tenaga pendidik atau guru.

"Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah bagi anak-anak kita. Dengan Kurikulum Merdeka, kita memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah kita, memberikan peluang yang setara bagi setiap anak untuk berkembang, serta mendorong kreativitas dan kemandirian dalam proses belajar mengajar," kata bupati.

Bahkan menurut bupati, menekankan pada pendekatan yang lebih holistik, dengan fokus pada perkembangan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan abad ke-21 merupakan bagian dari kurikulum merdeka.

"Untuk itu saya berharap dengan adanya workshop ini akan memberikan pemahaman yang mendalam kepada para kepala sekolah dan guru mengenai implementasi kurikulum merdeka," harap bupati.

Tentunya, bupati mengapresiasi pihak Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Sitaro yang berinisiasi melaksanakan kegiatan. "Terimakasih juga kepada pihak Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulut yang menjadi narasumber," tutur ucap bupati.

Sementara itu, Kepala BPMP Sulut, Febry HJ Dien  mengungkapkan, saat ini Kabupaten Kepulauan Sitaro melakukan pendekatan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri.

"Tentu ini nilainya lebih tinggi dari pendekatan melalui program Kemendikbudristek. Karena implementasi kurikulum merdeka secara mandiri menggunakan APBD. Tentu ini hal yang luar biasa, menunjukkan bahwa pemerintah daerah sangat peduli dengan pendidikan," tutur Febry.

Dia memastikan akan terus mendampingi dan mengawal, agar implementasi kurikulum merdeka benar-benar dapat diterapkan di Kabupaten Kepulauan Sitaro. "Untuk kepala sekolah jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kami," tukas dia.

Kepala Dinas Dikpora, Budiarto Mukau mengatakan,  workshop dilaksanakan selama 3 hari terhitung sejak hari Jumat 28 Juli sampai dengan hari Minggu 30 Juli 2023.

"Ada sebanyak 233 peserta diantaranya kepala sekolah SD dan SMP sebanyak 128 dan guru sebanyak 105 orang guru," kata Budiarto.

Nantinya, workshop ini juga menjadi forum bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan best practice dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

"Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi para pendidik di Sitaro untuk memberikan pendidikan berkualitas dan menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif bagi siswa," tukas dia.(*)

Pewarta : Stenly RM Gaghunting
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024