Manado (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Mario Iroth mengatakan investor pasar modal di daerah itu hingga Juni 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 25,63 persen.

"Investor pasar modal di Sulut hingga Juni 2023 sebanyak 82.407 atau naik 25,63 persen jika dibandingkan posisi yang sama tahun 2022 hanya 65.593," kata Mario, di Manado, Kamis.

Mario mengatakan selang satu tahun ini jumlah investor pasar modal di Sulut baik saham, obligasi dan reksadana terjadi penambahan sebanyak 16.814.

Dia mengatakan jika dilihat pertumbuhan secara bulan ke bulan juga mengalami pertumbuhan.

Jika dibandingkan dengan Mei 2023 investor Sulut mengalami pertumbuhan 1,47 persen yakni dari 81.212 menjadi 82.407 di Juni 2023, atau naik sebanyak 1.195 investor hanya dalam satu bulan.

"Hal ini menandakan minat masyarakat Sulut untuk melakukan investasi di pasar modal semakin tinggi," katanya.

Sehingga, katanya, BEI akan terus mengedukasi dan menyosialisasikan keuntungan dan keunggulan berinvestasi di pasar modal.

"Investor pasar modal di Sulut paling banyak kaum milenial," katanya.

BEI, katanya, menyasar semua universitas maupun sekolah menengah atas bahkan komunitas anak muda untuk mengedukasi tentang pasar modal.

Namun, katanya, masyarakat tidak perlu khawatir karena dana yang ditanamkan dalam pasar modal diawasi dan dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),  Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), Wali Amanat dan Underwriter (Penjamin Emisi Efek).
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024