Manado (ANTARA) - Tenaga pendidik madrasah di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibekali wawasan kebangsaan dan moderasi beragama.
"Kami memberikan pemetaan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama Islam kepada guru dan tenaga kependidikan," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Ahmad Soleh, di Manado, Rabu.
Ahmad Soleh mengatakan kegiatan ini serentak dan diikuti oleh guru dan tenaga pendidik se kabupaten itu.
Dia mengatakan agar para guru dan tenaga pendidik mampu sebagai garda terdepan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada peserta didik, masyarakat, dan sesama guru beserta tenaga pendidik.
Ia mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti guru dan tenaga pendidik MAN 1 Bolmong dalam rangka melaksanakan program prioritas Kementerian Agama yaitu revolusi mental dan pembinaan ideologi pancasila serta penguatan moderasi beragama.
Dalam kegiatan ini dilakukan pengambilan data serentak nasional secara online melalui telepon genggam dengan serangkaian tes tertulis yang bertujuan untuk menilai berbagai aspek komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi lokal.
"Penilaian pemetaan dibuat dalam bentuk mengikuti mengisi survei untuk mengetahui peserta memiliki kondisi mental dan perilaku serta potensi kepribadian yang moderat dan tidak memiliki inferiority feeling yang ekstrim," tutupnya.
"Kami memberikan pemetaan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama Islam kepada guru dan tenaga kependidikan," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Ahmad Soleh, di Manado, Rabu.
Ahmad Soleh mengatakan kegiatan ini serentak dan diikuti oleh guru dan tenaga pendidik se kabupaten itu.
Dia mengatakan agar para guru dan tenaga pendidik mampu sebagai garda terdepan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada peserta didik, masyarakat, dan sesama guru beserta tenaga pendidik.
Ia mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti guru dan tenaga pendidik MAN 1 Bolmong dalam rangka melaksanakan program prioritas Kementerian Agama yaitu revolusi mental dan pembinaan ideologi pancasila serta penguatan moderasi beragama.
Dalam kegiatan ini dilakukan pengambilan data serentak nasional secara online melalui telepon genggam dengan serangkaian tes tertulis yang bertujuan untuk menilai berbagai aspek komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi lokal.
"Penilaian pemetaan dibuat dalam bentuk mengikuti mengisi survei untuk mengetahui peserta memiliki kondisi mental dan perilaku serta potensi kepribadian yang moderat dan tidak memiliki inferiority feeling yang ekstrim," tutupnya.