Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berharap dukungan pemerintah pusat untuk akselerasi pembangunan di daerah berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.
"Saat ini terus digenjot pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung," ujar Sekda Provinsi Sulut, Steve Kepel di Manado, Selasa.
KEK Bitung, sebut dia memiliki luasan sekitar 500 hektare, sementara yang menjadi milik pemerintah provinsi seluas 99 hektare.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menata infrastruktur jalan dan peruntukkan kawasan di lahan milik pemprov.
"Satu-satunya perizinan yang tinggal di daerah adalah galian C, tambang batu, pasir, di luar itu tidak ada di daerah apalagi reklamasi perizinannya ke pusat, kami bermohon kiranya hal ini menjadi pertimbangan," ujar Sekdaprov.
Menggenjot pembangunan, kata dia, paling tidak harus ada yang namanya Amdal, sementara pengurusan dokumen lingkungan tersebut tidak lagi menjadi kewenangan.
"Kita tidak bisa bergerak melakukan sesuatu tanpa Amdal. Amdal sudah ditarik ke pusat, dan yang mungkin bisa disusun di daerah adalah kerangka acuannya. Karena itu, kami berharap ini dapat menjadi pertimbangan Dewan Ketahanan Nasional atau Wantannas untuk disampaikan kepada pemerintah pusat," ujarnya.
Apalagi saat ini, kata dia, pemerintah daerah melalui Gubernur Olly Dondokambey sementara menggenjot pertumbuhan pembangunan dengan membuka jalur penerbangan ke sejumlah negara.
Gubernur Olly, kata dia, mengupayakan 'Direct Call' Narita, Jepang-Manado, selanjutnya Manado-Jeju-Seoul, dan dalam waktu dekat juga akan ada penerbangangan ke sejumlah kota di China.
"Sementara juga diurus penerbangan dari Cebu-Davao-Manado, itu semua dalam rangka merangsang sektor pariwisata serta pembangunan infrastruktur," katanya menambahkan.
Ini semua, kata Sekdaprov Steve akan terbangun apabila ada Amdal.
"Mudah-mudahan hal ini akan menjadi pertimbangan Wantannas agar daerah bisa berkembang dan akselerasi semakin baik," katanya menambahkan.
Pada pekan sebelumnya, tim Wantannas berkunjung ke KEK Bitung, KEK Likupang serta Pertamina Geothermal Lahendong, tujuannya menggali informasi di antara kendala operasional.
"Saat ini terus digenjot pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung," ujar Sekda Provinsi Sulut, Steve Kepel di Manado, Selasa.
KEK Bitung, sebut dia memiliki luasan sekitar 500 hektare, sementara yang menjadi milik pemerintah provinsi seluas 99 hektare.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menata infrastruktur jalan dan peruntukkan kawasan di lahan milik pemprov.
"Satu-satunya perizinan yang tinggal di daerah adalah galian C, tambang batu, pasir, di luar itu tidak ada di daerah apalagi reklamasi perizinannya ke pusat, kami bermohon kiranya hal ini menjadi pertimbangan," ujar Sekdaprov.
Menggenjot pembangunan, kata dia, paling tidak harus ada yang namanya Amdal, sementara pengurusan dokumen lingkungan tersebut tidak lagi menjadi kewenangan.
"Kita tidak bisa bergerak melakukan sesuatu tanpa Amdal. Amdal sudah ditarik ke pusat, dan yang mungkin bisa disusun di daerah adalah kerangka acuannya. Karena itu, kami berharap ini dapat menjadi pertimbangan Dewan Ketahanan Nasional atau Wantannas untuk disampaikan kepada pemerintah pusat," ujarnya.
Apalagi saat ini, kata dia, pemerintah daerah melalui Gubernur Olly Dondokambey sementara menggenjot pertumbuhan pembangunan dengan membuka jalur penerbangan ke sejumlah negara.
Gubernur Olly, kata dia, mengupayakan 'Direct Call' Narita, Jepang-Manado, selanjutnya Manado-Jeju-Seoul, dan dalam waktu dekat juga akan ada penerbangangan ke sejumlah kota di China.
"Sementara juga diurus penerbangan dari Cebu-Davao-Manado, itu semua dalam rangka merangsang sektor pariwisata serta pembangunan infrastruktur," katanya menambahkan.
Ini semua, kata Sekdaprov Steve akan terbangun apabila ada Amdal.
"Mudah-mudahan hal ini akan menjadi pertimbangan Wantannas agar daerah bisa berkembang dan akselerasi semakin baik," katanya menambahkan.
Pada pekan sebelumnya, tim Wantannas berkunjung ke KEK Bitung, KEK Likupang serta Pertamina Geothermal Lahendong, tujuannya menggali informasi di antara kendala operasional.