Manado (ANTARA) - PT Angkasa Pura (AP-I) selaku pengelola Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, melakukan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) guna memastikan kesiapan dan kesigapan personil.

"Pelaksanaan PKD tersebut merupakan bukti komitmen Angkasa Pura I dalam mewujudkan layanan bandara yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para pengguna jasa bandara," kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty melalui General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado Minggus Gandeguai, di Manado, Selasa.

Latihan PKD ke-109 dengan mengusung tema “Dengan Semangat Transform To Elevate Kita Tingkatkan Komunikasi, Koordinasi, dan Komando Menuju Satu Tujuan yaitu Pelayanan Bandar Udara Kelas Dunia”. 

Pelaksanaan PKD di Bandara Sam Ratulangi Manado juga merupakan bagian perwujudan komitmen Angkasa Pura I untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara, yakni dengan memastikan kesiagaan personel dan fasilitas untuk menyambut wisatawan domestik dan mancanegara.

Penyelenggaraan latihan PKD ini, terdiri dari tiga rangkaian latihan skala penuh (full scale exercise) yang mencakup simulasi kebakaran gedung kargo (fire building exercise), simulasi ancaman bom serta penanganan huru hara di area bandara (airport security exercise), serta simulasi kecelakaan pesawat (aircraft accident exercise). 

Dalam latihan PKD ini, katanya, seluruh personil bandara serta para pemangku kepentingan terkait mempraktikkan alur komunikasi dan informasi sesuai dengan prosedur yang tertuang di dalam Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara atau Airport Emergency Plan Document dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Programme Document.  

Pada fire building exercise, latihan simulasi kebakaran terjadi di gedung kargo, di mana kebakaran disebabkan adanya percikan api dari paket baterai yang mengakibatkan kobaran api. 

Sedangkan aviation security exercise meliputi penanganan sekelompok massa yang melakukan demonstrasi serta ancaman bom. 

Latihan terakhir yaitu simulasi kecelakaan pesawat atau aircraft accident exercise dengan menggunakan skenario di mana pesawat milik maskapai Manguni Air dengan nomor penerbangan MG-0623 tujuan Singapura, mengalami kendala terbakarnya mesin sebelah kanan serta kemudian menjalar ke area sayap serta badan pesawat bagian kanan. Pesawat kemudian tergelincir ke sisi kiri runway. 

Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters, serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling exercise.   

“Sebagai pengelola bandara, kami harus selalu siap dalam setiap kondisi demi memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandara," kata Minggus. 

Untuk itu, katanya, perlu mempersiapkan solusi untuk menghadapi berbagai macam permasalahan serta risiko yang dapat berpotensi mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jasa. 

Salah satu solusinya yaitu melalui pelaksanaan latihan ini sebagai wujud sinergi yang kuat antara Angkasa Pura I dengan para pemangku kepentingan dalam menanggulangi keadaan darurat.

Pihaknya berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan optimal dan pastikan bahwa kegiatan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama jalannya latihan karena kami telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan bandara. 

"Kami berharap dengan adanya latihan ini, kami dapat memantapkan alur koordinasi pemangku kepentingan bandara dan dapat menguji prosedur, kesiapan peralatan serta personel terkait penanganan kondisi darurat,” ujar Minggus.

Pelaksanaan latihan PKD ke-109 di Bandara Sam Ratulangi Manado ini merupakan latihan PKD kedua yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I di tahun 2023, setelah sebelumnya latihan PKD ke-108 dilaksanakan di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada bulan Mei 2023 lalu. 
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024