Manado (ANTARA) - Wali Kota Manado, Andrei Angouw bersama Sekretaris Daerah Kota, Micler Lakat, Senin sore, menerima kunjungan kuliah kerja dalam negeri (KKDN) dan berdialog dengan perwira siswa (Pasis)  Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), angkatan ke-61.

"Maksud kami ke sini adalah untuk melaksanakan forum strategi dalam rangka KKDN dan mengumpulkan data potensi daerah yang dikunjungi, " Kata pimpinan rombongan Pasis Ses-Koal, Kol. Laut. Christian Tobing, di kantor wali kota Manado, Senin.

Tobing mengatakan, para peserta KKDN yang datang ke Manado, berjumlah 25 orang, beberapa melakukan kegiatan Bansos dan sebagianya bertemu dengan Pemerintah Kota Manado.

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menjelaskan tentang ibu kota Sulawesi Utara serta berbagai potensi yang ada, termasuk perkembangan perekonomian yang berputar dengan cepat, karena tingkat konsumsi masyarakat tinggi, yang membuat perekonomian bergerak cepat dan uang beredar cepat pula. tukar menukar cindramata Kol. Laut Christian Tobing dengan  wali kota Manado Andrei Angouw, didampingi Sekda Micler Lakat (jo/ANTARA) (1)

Selain itu, kata Angouw, Manado ditopang oleh jasa dan pariwisata, serta merupakan daerah multi etnis dengan tingkat toleransi yang tinggi, karena penduduknya yang ramah dan terbuka kepada siapa saja, juga "open minded", sehingga semua kegiatan lancar.   

"Sebagai kota jasa, Manado juga mensupport daerah lain, seperti Gorontalo, Maluku Utara terus ke arah timur, hingga menjadi tempat perdagangan, karena banyak yang masuk lewat daerah ini, juga ada penerbangan internasional yang langsung dari sini ke Singapura dan Jepang yang on going," kata Angouw.

Dalam kesempatan itu, Wali kota juga mengangkat tentang sejarah Manado, kedekatan termasuk hubungannya dengan Belanda, komoditas utama Manado, yang sudah termasuk Sulut, yakni cengkih, pala dan kopra yang membuat lebih dulu sejahtera dibandingkan lain, karena harganya tinggi. foto bersama dengan wali kota Manado dan Sekdakot (jo/ANTARA) (1)

Sementara dalam diskusi yang dipandu oleh Sekretaris daerah, Micler Lakat, berbagai pertanyaan disampaikan para perwira siswa itu, antara lain tentang efek secara langsung dari ditunjuknya Likupang sebagai satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia, kemudian tentang apakah ada program bela negara bagi pelaku industri jika negeri sedang dalam kondisi darurat dan apakah RTRW Manado sudah memuat fungsi pertahanan.

Wali kota menjawab semua pertanyaan dan ada yang ditambahkan Sekda Lakat, yang pada intinya menjelaskan, bahwa Likupang sebagai destinasi super prioritas, sementara dibangun infrastruktur, dan Manado justru mendapatkan keuntungannya karena lebih dulu diberikan fasilitas dari pemerintah pusat dengan pembangunan  Manado Beach Walk.

"Sedangkan untuk pertanyaan tentang bela negara, untuk industri maksudnya bukan dalam bentuk apa, karena memang jasa, maka kalau berbicara industri pariwisata lebih ke Bitung, yang memang punya pabrikan dan bisa menyiapkan logistik, kalau bela negara di Manado lebih diarahkan ke sekolah-sekolah reguler," katanya.

Mengenai fungsi pertahanan dalam RTRW, dijawab Sekda Micler Lakat, bahwa Manado sudah memasukkan itu, yakni dengan adanya lima kecamatan menjadi Lokus Bakamla termasuk Pulau Bunaken. Juga ada akses pelabuhan dan menara pengintai di pusat kota dan stand pengamanan laut, namun Manado belum punya jalan untuk landasan pesawat secara darurat.    Para Pasis dan dosen Ses-Koal angkatan ke-61 diterima wali kota Manado (jo/ANTARA) (1)

Wali Kota Manado berharap, bisa dilakukan di Lanudal Sam Ratulangi, namun tidak tahu persis bagaimana kondisi peralatan dan infrastrukturnya, agar juga bisa digunakan untuk memantau perbatasan.

Usai dialog dilanjutkan dengan tukar menukar cenderamata dan foto bersama, dengan para Pasis serta para dosen dari Seskoal.




 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024