Manado, 10/11 (AntaraSulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara, Luctor Tapiheru mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) jenis deposito perbankan di Sulut mengalami pertumbuhan sebesar 27,24 persen.

"Hingga posisi September 2014, jenis deposito perbankan di Sulut sebesar Rp7,27 triliun atau tumbuh 27,24 persen dari posisi tahun sebelumnya hanya Rp5,71 triliun," kata Luctor, di Manado, Senin.

Luctor mengatakan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jenis deposito juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,91 persen, dari Rp7,10 triliun menjadi Rp7,27 triliun pada September 2014.

"DPK jenis deposito dengan pangsa pasarnya sebesar 36,69 persen dari total penghimpunan dana masyarakat di daerah tersebut," jelasnya.

Dia mengatakan meningkatnya deposito di perbankan Sulut, dikarenakan beralihnya masyarakat dari tabungan dan giro.

Dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sulut mencapai Rp19,82 triliun hingga September 2014 atau tumbuh 12,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp17,54 triliun.

"Meskipun yang mengalami pertumbuhan terbesar deposito, namun tabungan berkontribusi paling besar, yakni sebesar Rp8,83 triliun atau memiliki pangsa 44,58 persen dari total DPK," jelasnya.

Adapun giro hanya terhimpun Rp3,71 triliun atau 16,73 persen dari total raupan DPK. Meskipun demikian, deposito tumbuh paling besar yaitu 27,24 persen dibandingkan dengan produk perbankan lain, seiring tingginya suku bunga diterapkan perbankan.

Adapun pertumbuhan tabungan hanya sebesar 3,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

�Sementara itu, giro relatif tumbuh biasa-biasa saja sebesar 12,98 persen karena mengikuti pengucuran dana dari APBD atau APBN,� jelasnya.

Sejumlah perbankan di Sulut optimistis mampu menghimpun DPK yang telah ditargetkan, meski dihantui kesulitan di era ketatnya likuiditas saat ini.

Dia menegaskan tumbuhnya penghimpunan DPK itu menyebabkan aset perbankan di daerah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 13,89 persen hingga September 2014.

Aset perbankan di Sulut tercatat sebesar Rp32,82 triliun hingga September 2014, sedangkan periode yang sama tahun lalu tercatat hanya Rp28,82 triliun.

Saat ini, total perbankan yang beroperasi di daerah tersebut mencapai 45 perusahaan, yang terdiri dari 28 bank umum dan 17 BPR. Dari total angka itu, seluruh kantor cabang tersebar di 330 jaringan, mulai dari kantor pusat hingga unit. Jumlah tersebit meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 321 titik.

Rinciannya, bank umum memiliki 278 cabang per September atau bertambah tujuh jaringan dari sebelumnya 271. Adapun BPR memiliki 52 cabang atau bertambah dua kantor jaringan dari September tahun lalu 50 titik.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024