Manado (ANTARA) - Sebanyak 60 peserta magang dari Sulawesi Utara (Sulut) diberangkatkan ke Jepang setelah mendapatkan pendidikan keterampilan berbahasa beberapa pekan.
"Jadi yang lulus sebanyak 60 orang kemudian akan mengikuti program magang ke Jepang," kata Wakil Gubernur Steven Kandouw di Manado, Kamis.
Keberhasilan peserta program magang yang rata-rata berumur 18 tahun tersebut menjadi kebahagiaan orang tua.
Orang tua menjadi saksi keberadaan anak-anak yang boleh menempuh tahapan lanjutan dalam pendidikan dan memiliki hubungan timbal balik dengan masa depan.
"Saya sebenarnya setengah percaya dengan ini, tapi ternyata benar," ujarnya.
Menurut Wagub, Presiden Jokowi selama dua tahun belakangan mendorong apa yang disebut pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan seperti pertanian, perhotelan, permobilan, keperawatan, dan pariwisata.
Menurut Presiden, kata Wagub, pendidikan vokasi yang menjadi pendobrak antara pendidikan anak-anak dengan lapangan pekerjaan.
Bahkan harapan Presiden pendidikan vokasi akan mampu mendorong anak-anak berjiwa enterpreneur, mendorong anak-anak untuk mandiri dan pendidikan ini diasumsikan siap bekerja karena karena kurikulum lebih banyak praktek daripada teori.
"Gaung bersambut ternyata di beberapa negara antara lain Jepang, kebutuhan tenaga kerja siap pakai notabene yang notabene berlatar belakang sekolah vokasi sangat tinggi," ujarnya.
Dari Indonesia, dibutuhkan sebanyak 70 ribu sementara yang baru terpenuhi sebanyak 17 ribu.
"Ini menjadi celah peluang yang bisa menjadi tantangan kita. Mudah-mudahan peluang ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa yang sekarang ini sementara menempuh sekolah kejuruan," ujarnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sulut berangkatkan 60 magang ke Jepang
"Jadi yang lulus sebanyak 60 orang kemudian akan mengikuti program magang ke Jepang," kata Wakil Gubernur Steven Kandouw di Manado, Kamis.
Keberhasilan peserta program magang yang rata-rata berumur 18 tahun tersebut menjadi kebahagiaan orang tua.
Orang tua menjadi saksi keberadaan anak-anak yang boleh menempuh tahapan lanjutan dalam pendidikan dan memiliki hubungan timbal balik dengan masa depan.
"Saya sebenarnya setengah percaya dengan ini, tapi ternyata benar," ujarnya.
Menurut Wagub, Presiden Jokowi selama dua tahun belakangan mendorong apa yang disebut pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan seperti pertanian, perhotelan, permobilan, keperawatan, dan pariwisata.
Menurut Presiden, kata Wagub, pendidikan vokasi yang menjadi pendobrak antara pendidikan anak-anak dengan lapangan pekerjaan.
Bahkan harapan Presiden pendidikan vokasi akan mampu mendorong anak-anak berjiwa enterpreneur, mendorong anak-anak untuk mandiri dan pendidikan ini diasumsikan siap bekerja karena karena kurikulum lebih banyak praktek daripada teori.
"Gaung bersambut ternyata di beberapa negara antara lain Jepang, kebutuhan tenaga kerja siap pakai notabene yang notabene berlatar belakang sekolah vokasi sangat tinggi," ujarnya.
Dari Indonesia, dibutuhkan sebanyak 70 ribu sementara yang baru terpenuhi sebanyak 17 ribu.
"Ini menjadi celah peluang yang bisa menjadi tantangan kita. Mudah-mudahan peluang ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa yang sekarang ini sementara menempuh sekolah kejuruan," ujarnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sulut berangkatkan 60 magang ke Jepang