Manado (ANTARA) - Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe, di Manado, Senin, mengatakan Alquran merupakan dasar pembentukan karakter anak.
"Wisuda Tahfidz dan Penamatan Peserta Didik Kelas VI MIN 2 Manado ini tidak lepas dari peran orangtua dan para pendidik," kata Sarbin.
Dia mengatakan Al-Qur'an adalah dasar pembentukan karakter anak, menjadi bekal tauhid di masa depan.
"Jadikan ini sebagai program dasar, menjadi wajah dari madrasah, menjadi roh dari madrasah," katanya.
Ia mengatakan gagal pendidikan Islam kalau anak-anak madrasah tidak tau ngaji dan tidak hafal Qur'an. Madrasah adalah harapan besar di masa depan, karena itu Juz 30 bagi madrasah adalah harga mati," lanjutnya kemudian.
Dia mengatakan sebanyak 57 orang siswa kelas VI mengikuti penamatan kali ini, dan 24 orang siswa mengikuti wisuda tahfidz juz 30.
Kakanwil memberi apresiasi yang tinggi kepada guru dan tenaga pendidik MIN 1 Manado atas dedikasinya mencerdaskan anak bangsa.
"Terima kasih kepada guru-guru yang telah mendedikasikan diri dalam pendidikan anak-anak bangsa. Dedikasi orang-orang hebat hari ini akan melahirkan anak-anak hebat di masa depan," ucap Sarbin.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, memasuki era digital dunia pendidikan terus berubah.
Saat ini telah masuk pada era Generasi Z yang hidup berdampingan dengan teknologi internet, sehingga memerlukan sejumlah aspek baik intelektual, moral dan spiritual sebagai bekal menghadapi era tersebut.
Oleh karena itu, katanya, program tahfidz juz 30 seyogyanya bukan dijadikan sebagai program unggulan di madrasah, melainkan program dasar yang menjadi wajah dan ciri khas madrasah itu sendiri.
"Kami berharap kita rubah pikiran kita, bahwa juz 30 adalah bukan program unggulan, tapi menjadi bagian dari harkat madrasah itu sendiri," katanya.
Tak lupa Kakanwil mengucapkan selamat kepada peserta didik yang diwisuda, ia berharap pendidikan yang diemban tidak berhenti, tetapi terus dilanjutkan hingga jenjang tertinggi.