Manado (ANTARA) - Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD mengajak seluruh komponen bangsa terus mempertahankan bara api semangat Kebangkitan Nasional sembari merapatkan barisan perjuangan dengan menunjukkan kerja keras, kerja cerdas, juga kerja bersama demi kemandirian dan kemajuan bangsa yang berkelanjutan.
"Kita juga ingin agar bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan penerus bangsa kelak," sebut Menteri Mahfud dalam sambutan yang dibacakan Sekdakot Tomohon, Edwin Roring pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Tomohon, Senin.
Seratus lima belas tahun lalu, bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala, hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908.
Sejak saat itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara satu, berdaulat, adil, dan makmur.
Didirikan oleh Dr. Soetomo bersama para mahasiswa School Tot Opleiding Van Indische Arsen (STOVIA), Budi Utomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu.
Di samping itu, Budi Utomo juga melandaskan dirinya untuk mengejar tiga tujuan yang menjadi cita-cita utama kebangkitan nasional, yakni : memerdekakan cita-cita kemanusiaan memajukan nusa dan bangsa, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Menteri mengatakan, barisan persatuan yang dibentuk oleh Budi Utomo adalah suatu pemantik bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit, baik pada masa pra-kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan.
Di masa ini, di saat kemerdekaan telah diraih, barisan perjuangan harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak-mengobarkan api 'semangat untuk bangkit' demi mewujudkan Indonesia emas 2045.
Pada tanggal 5 Mei 2023, badan kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan status 'Public Health of International Concern' (pheic) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 secara resmi dicabut.
"Kita patut bersyukur karena dunia telah melalui krisis pandemi COVID-19. Selama tiga tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa," katanya.
Hal ini, menjadi momentum untuk memaknai hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pascapandemi.
"Hari Kebangkitan Nasional hari ini juga kita maknai dengan memperingati perjuangan bersama kita. Kementerian, lembaga, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa kita dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian hingga geopolitik," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2022 tercatat bertumbuh 5,31 persen (year on year), jauh meningkat dari pertumbuhan di tahun 2021 sebesar 3,70 perseb (year on year) dan bahkan melebihi capaian pertumbuhan sebelum masa pandemi di tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I tahun 2023 pun masih tercatat terus bertumbuh sebesar 5,03 persen, menunjukkan performa yang lebih baik pada periode triwulan IV tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,01 persen.
"Tentu kita berharap agar capaian-capaian ini dapat kita pertahankan dan terus tingkatkan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa Indonesia. Selain merayakan berbagai capaian bangsa Indonesia, hari Kebangkitan Nasional juga kita maknai dengan mensyukuri segala langkah kemajuan, perbaikan, atau bahkan pelajaran yang didapatkan dari perjuangan kita," kata Menteri.
Kebangkitan Indonesia di tengah krisis dunia yang ditunjukkan melalui kiprah kita di berbagai forum internasional.
Dunia telah menyaksikan kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20, presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 semakin membawa harum nama ibu pertiwi dalam mendorong semangat untuk bangkit di tingkat dunia dengan mengangkat tema 'Recover Together, Recover Stronger'.
Kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia pun terus berlanjut dengan keketuaannya dalam forum ASEAN di tahun 2023 yang efektif berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023 yang lalu.
Semangat untuk bangkit dan mempercepat pemulihan global pasca pandemi juga dikobarkan di tingkat regional dengan mengusung “ASEAN matters : epicentrum growth” dengan mengusung tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan asia tenggara sebagai kawasan penting dan relevan bagi seluruh dunia dalam merespon tantangan regional maupun global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Tingginya kepercayaan dunia kepada Indonesia menjadi momentum untuk mengimplementasikan semangat Kebangkitan Nasional dalam menyambut era pasca pandemi COVID-19 sekaligus perjalanan menuju Indonesia emas 2045.
"Mengutip perkataan Dr. Sutomo generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya adalah yang mencintai generasi penerusnya dan mencintai tanah airnya," sebut Menteri.
"Kita juga ingin agar bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan penerus bangsa kelak," sebut Menteri Mahfud dalam sambutan yang dibacakan Sekdakot Tomohon, Edwin Roring pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Tomohon, Senin.
Seratus lima belas tahun lalu, bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala, hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908.
Sejak saat itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara satu, berdaulat, adil, dan makmur.
Didirikan oleh Dr. Soetomo bersama para mahasiswa School Tot Opleiding Van Indische Arsen (STOVIA), Budi Utomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu.
Di samping itu, Budi Utomo juga melandaskan dirinya untuk mengejar tiga tujuan yang menjadi cita-cita utama kebangkitan nasional, yakni : memerdekakan cita-cita kemanusiaan memajukan nusa dan bangsa, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Menteri mengatakan, barisan persatuan yang dibentuk oleh Budi Utomo adalah suatu pemantik bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit, baik pada masa pra-kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan.
Di masa ini, di saat kemerdekaan telah diraih, barisan perjuangan harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak-mengobarkan api 'semangat untuk bangkit' demi mewujudkan Indonesia emas 2045.
Pada tanggal 5 Mei 2023, badan kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan status 'Public Health of International Concern' (pheic) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 secara resmi dicabut.
"Kita patut bersyukur karena dunia telah melalui krisis pandemi COVID-19. Selama tiga tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa," katanya.
Hal ini, menjadi momentum untuk memaknai hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pascapandemi.
"Hari Kebangkitan Nasional hari ini juga kita maknai dengan memperingati perjuangan bersama kita. Kementerian, lembaga, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa kita dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian hingga geopolitik," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2022 tercatat bertumbuh 5,31 persen (year on year), jauh meningkat dari pertumbuhan di tahun 2021 sebesar 3,70 perseb (year on year) dan bahkan melebihi capaian pertumbuhan sebelum masa pandemi di tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I tahun 2023 pun masih tercatat terus bertumbuh sebesar 5,03 persen, menunjukkan performa yang lebih baik pada periode triwulan IV tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,01 persen.
"Tentu kita berharap agar capaian-capaian ini dapat kita pertahankan dan terus tingkatkan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa Indonesia. Selain merayakan berbagai capaian bangsa Indonesia, hari Kebangkitan Nasional juga kita maknai dengan mensyukuri segala langkah kemajuan, perbaikan, atau bahkan pelajaran yang didapatkan dari perjuangan kita," kata Menteri.
Kebangkitan Indonesia di tengah krisis dunia yang ditunjukkan melalui kiprah kita di berbagai forum internasional.
Dunia telah menyaksikan kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20, presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 semakin membawa harum nama ibu pertiwi dalam mendorong semangat untuk bangkit di tingkat dunia dengan mengangkat tema 'Recover Together, Recover Stronger'.
Kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia pun terus berlanjut dengan keketuaannya dalam forum ASEAN di tahun 2023 yang efektif berlaku sejak tanggal 1 Januari 2023 yang lalu.
Semangat untuk bangkit dan mempercepat pemulihan global pasca pandemi juga dikobarkan di tingkat regional dengan mengusung “ASEAN matters : epicentrum growth” dengan mengusung tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan asia tenggara sebagai kawasan penting dan relevan bagi seluruh dunia dalam merespon tantangan regional maupun global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Tingginya kepercayaan dunia kepada Indonesia menjadi momentum untuk mengimplementasikan semangat Kebangkitan Nasional dalam menyambut era pasca pandemi COVID-19 sekaligus perjalanan menuju Indonesia emas 2045.
"Mengutip perkataan Dr. Sutomo generasi yang mau berjuang untuk kemandirian bangsanya adalah yang mencintai generasi penerusnya dan mencintai tanah airnya," sebut Menteri.