Manado, 29/10 (AntaraSulut) - Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) ke-7 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mampu membukukan transaksi sebesar Rp4,9 miliar hanya dalam waktu satu hari.

"Transaksi yang tercipta tersebut, dari 13 komoditas," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Jenny Karouw, di Manado, Rabu.

Jenny mengatakan 13 komoditas tersebut yakni arang tempurung, ayam kampung, bakso ikan tuna, cabai keriting, cengkih, gabah kering panen, gula aren, keong, kue kering, salak biji, telur ayam ras dan telur itik.

Dari komoditas tersebut, penyumbang terbesar yakni jagung hibrida diperdagangkan sebanyak 1.000 ton dengan harga satuan Rp3.000 per kg, dan total transaksi sebesar Rp3 miliar.

Kemudian, komoditas cengkih dengan harga Rp137.500 per kg dengan total transaksi Rp853 juta.

Untuk arang tempurung sebesar Rp540 juta, ayam kampung mampu menciptakan transaksi Rp47,5 juta, bakso ikan tuna Rp7,5 juta, cabai keriting Rp40 juta, gabah kering panen sebesar Rp76 juta.

Gula merah sebesar Rp70,8 juta, keong Rp120 juta, kue kering Rp5 juta, salak biji Rp56 juta, telur ayam ras Rp39 juta dan telur itik Rp62,5 juta.

"Kami berharap kegiatan PLKA ini, dapat dimanfaatkan oleh petani dan pembeli yang ada di Sulut agar sasaran kegiatan ini tercapai," jelas Jenny.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut Hanny Wajong mengatakan ajang PLKA ini, diharapkan menjadi tempat pertemuan antara petani dan pembeli secara langsung, sehingga petani akan mendapat nilai tambah yang lebih besar.

"Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat mempersingkat mata rantai perdagangan, sehingga petani lebih diuntungkan," jelasnya.

Pemerintah berharap petani akan memanfaatkan ajang PLKA ini, karena banyak produk yang dicari pembeli dan pengusaha, namun belum bisa dipenuhi.

Tahun ini rencananya, delapan kali pelaksanaan PLKA dari anggaran APBN dan empat kali dari dana APBD.***2***

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024