Manado, 29/10 (AntaraSulut) - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Dr Djouhari Kansil mengatakan, pengangguran di daerah tersebut sesuai data hingga April 2014 mencapai 84.220 atau 7,74 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1.088.114 orang.

Wagub Kansil mengatakan angka pengangguran itu ketika membuka Pameran Bursa Kerja (Job Fair) dan Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di Manado, Rabu, dihadiri para pejabat instansi pemerintah terkait dan para pimpinan perusahaan swasta di daerah itu.

Menurut Wagub Kansil, pemerintah provini (Pemprov) Sulut terus berupaya menanggulangi angka pengangguran di daerah ini dengan mengoptimalkan berbagai program seperti pemberdayaan masyarakat melalui perluasan akses sarana dan prasarana ekonomi.

Disamping itu, pemanfaatan tehnologi padat karya dan tepat guna serta pengenalan informasi pasar dan permodalan, pengembangan ekonomi lokal melalui peningkatan usaha kecil/menengah, pengembangan jaringan kerja produksi, pengolahan dan pemasaran.

Pengembangan kewirausahaan melalui program pendidikan dan latihan (diklat) untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mandiri dan mampu mengembangkan usaha pemula, tandas Wagub Djouhari Kansil.

Wagub Kansil menambahkan, menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulut harus mampu mencetak pencari kerja (pencaker) berkualitas sehingga bisa bersaing dengan negara lain.

Melihat tingginya antusiasme maupun respons masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pameran ini, diharapkan Dinsnakertrans lebih memaksimalkan peran dan fungsi dari Balai latihan Kerja di Bitung, sebagai wadah pencetak calon-calon tenaga kerja berkualitas.

Menurut Wagub Kansil, salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari rendahnya tingkat pengangguran, untuk itu perlu diberikan perhatian khusus terhadap peran dari Balai Latihan Kerja tersebut.

Sebab, kata Kansil, dengan berperannya Balai Latihan Kerja ini sekaligus menjadi jawaban kita untuk mempersiapkan para generasi muda Sulut untuk siap bersaing menghadapi MEA nanti.

Sementara itu Kadis Nakertrans Sulut, Edwin Roring SE saat membacakan sambutan tertulis Dirjen Bina Penta menyebutkan, secara nasional jumlah pengangguran sejak Februari 2014 mencapai 7,15 Juta jiwa atau sekitar 5,70 persen.

Tingginya angka pengangguran ini merupakan dampak dari tidak seimbangnya jumlah pencaker dengan lapangan kerja produktif yang tersedia, krisis keuangan global masih terjadi serta kesiapan kita dalam menghadapi bonus demografi diperkirakan akan terjadi pada Tahun 2020, katanya.

Pameran Bursa Kerja itu menampilkan 74 perusahaan dan kelompok pengrajin pengusaha kesil di provinsi Sulut membuka lowongan kerja dan akan menerima 5.237 pencari kerja baru.

Perusahaan-perusahaan tersebut, antara lain perusahan swasta bergerak di bidang perhotelan Perbankan, Rumah Sakit, pembiayaan/Finance dan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta. ***3***


Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024