Manado, 21/10 (AntaraSulut) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan bantuan kemasan produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan barcode guna menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.

"Ini merupakan program percepatan, dengan bantuan kemasan produk IKM dan barcode kepada enam IKM yang ada di Sulut tersebut, maka diharapkan mereka mampu bersaing saat masuk MEA nanti," kata Kasubdit Pangan Direktorat Jenderal IKM Kemenperin, Musnidar, di Manado, Selasa.

Musnidar mengatakan, Sulut merupakan wikayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Asean yakni Filipina, karena itu terus didorong pengembangan IKM sehingga memiliki daya saing, menghadapi pasar bebas yang sudah di depan mata.

"IKM yang mendapatkan kemasan dan barcode sudah melewati beberapa seleksi, yang langsung kami nilai baik sertifikat halalnya, PIRT maupun standar produknya, sehingga bisa mendapatkan bantuan ini," jelasnya.

Enam IKM yang terpikih tersebut, yakni produk bagea kenari Minahasa, gula semut aren Minahasa Tenggara, abon ikan cakalang Kota Bitung, kue telur gabus keju dan manisan pala.

Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Alwy Pontoh mengatakan bantuan ini memang akan sangat membantu IKM di Sulut untuk bersaing dengan pasar internasional.

"Ke depan, kami berharap akan ada lagi IKM di Sulut yang mendapatkan bantuan langsung dari kementerian," jelasnya.

Tahun depan, Disperindag akan ada rumah kemasan, sehingga IKM dapat langsung mengemas produknya, dan tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta.

Saat ini, anggarannya sudah dimasukkan dalam anggaran daerah, dan di awal tahun kita tinggal melakukan renovasi gedung, karena sebagian alat kemasan sudah ada.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024