Manado (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Fitri di Lapangan Sparta Tikala Manado, Sulawesi Utara, Suleman Awad berharap di hari lebaran ini jemaah saling menyebar maaf. 

"Di hari yang suci dan fitri ini marilah kita saling menyebar maaf, karena memberi maaf dan meminta maaf adalah sikap yang dianjurkan oleh Allah, sebab dengan begitu sikap dendam dan rasa marah dapat dinetralisasi oleh masing-masing individu," ajak Khatib Sulemen di Manado, Sabtu.

Memang diakui, kata dia, tidak semua dendam dan amarah itu timbul akibat seseorang enggan memberi dan meminta maaf .

"Sifat enggan memberi dan meminta maaf dapat menimbulkan dendam dan marah seseorang, selain itu sikap memberi dan meminta maaf merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa, karenanya suka memberi dan meminta maaf sebagai pertanda seorang memiliki nilai kepribadian dan ketakwaan yang luhur," ujarnya.

Puasa Ramadan dan Idul Fitri sejatinya untuk menguatkan tali persaudaraan antarumat beragama serta kebersamaan.

"Marilah kita menyebarkan rasa damai, alangkah bahagianya hidup rukun dan damai, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, saling memaafkan dan berkasih sayang antarsesama," ajaknya.

Kebersamaan yang identik dengan toleransi menunjukkan arti saling memahami, saling mengerti dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan 'torang semua' (kita semua) ciptaan Tuhan, torang samua basudara (kita semua bersaudara).

"Bila pemahaman ini dijadikan pegangan maka toleransi dan kerukunan  adalah sesuatu yang didambakan masyarakat muslim," katanya menambahkan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024