Manado (ANTARA) - Khatib Shalat Id di Lapangan Sparta Tikala Manado, Drs H Suleman Awad, MPd mengatakan, Idul Fitri melambangkan hari kembalinya manusia kepada fitrahnya.

"Hari ini dinamakan hari raya Idul Fitri karena hari raya ini melambangkan hari kembalinya manusia kepada fitrahnya, kembali kepada kesucian jiwanya karena pada dasarnya manusia diciptakan dalam keadaan bersih, suci dari segala kotoran jiwa manusia," ujar Khatib Suleman di Manado, Sabtu .

Manusia dilahirkan ke muka bumi ini, menurut dia, dalam keadaan tak pernah berbuat apa-apa dan tidak diletakkan kepadanya suatu dosa.

"Setiap anak yang dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah," sebutnya.

Idul Fitri yang dimaknai sebagai kembalinya kepada kesucian rohani atau kembali kepada agama yang benar, sesungguhnya mengisyaratkan seseorang sedang merayakan kesucian rohani setelah melewati tempaan tarbiyah Ramadhan selama sebulan penuh.

Sedikitnya ada dua kebahagiaan yang didapat, yaitu kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.

Di sinilah pentingnya letak keagungan dan kebesaran hari raya Idul Fitri, hari dimana para hamba Allah merayakan keberhasilan mengembalikan kesucian diri dari segala dosa dan khilaf melalui pelaksanaan amalia saleh dan ibadah puasa di bulan Ramadan, katanya.

"Sebagaimana sabda baginda Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan alasan keimanan dan hanya mengharapkan ridho Allah maka diampuni semua dosa-dosanya yang terdahulu," katanya menambahkan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024