Jakarta, 15/10 (AntaraSulut) - Amerika Serikat mengunggulkan kacang kedelai dan gandum pada pameran niaga Food Ingredients Asia (Fi Asia) 2014 karena produk tersebut menjadi komoditas ekspor terbesar dalam perdagangan agrikultur dengan Indonesia.

"Kami senang sekali saat ini sudah ada perdagangan agrikultur yang cukup besar antara Amerika Serikat dan Indonesia. Pameran ini juga menjadi acara terpenting bagi eksportir agrikultur kami," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake di Jakarta, Rabu.

Dalam kunjungannya ke gerai pameran produk industri bahan makanan dari AS di Fi Asia, Blake mengatakan akan menjual produk yang lebih banyak lagi seiring meningkatnya populasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Selain itu, AS juga mendorong masyarakat Indonesia untuk membeli produk andalan mereka, yakni kacang kedelai dan gandum, serta produk lainnya, seperti keju, susu, blueberry, dan cranberry.

AS pun sering mengadakan acara internal dengan mengundang pedagang eksportir mereka dan menjalin kerja sama dengan rumah tempe di Bogor, Jawa Barat, guna mengoptimalkan penjualan kacang kedelai di Indonesia.

Menurut Blake, Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan potensial tidak hanya di bidang agrikultur, tetapi di bidang lain seperi perikanan dan pertanian.

Hingga awal tahun 2014, total perdagangan agrikultur AS di Indonesia mencapai 8 milyar dolar Amerika dari total perdagangan seluruhnya yang mencapai 28 milyar dolar Amerika.

"Kami senang sekali menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang, apalagi Indonesia juga mengalami surplus perdagangan sebesar lima milyar dolar Amerika," kata Blake.

Sebanyak sembilan gerai dari partisipan pedagang AS memamerkan produk bahan makanan mereka pada Fi Asia 2014 yang digelar 15-17 Oktober 2014 di Jakarta International Expo Kemayoran.

Pameran tersebut merupakan wadah bagi pelaku bisnis dan pembeli industri makanan dan minuman di seluruh dunia guna menjaring koneksi, memamerkan produk, serta melakukan penetrasi di pasar Asia.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024