Manado (ANTARA) - Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Sulawesi Utara memberhentikan James Arthur Kojongian (JAK) dari jabatan ketua DPD melalui pleno pada Jumat sore.
"Terkait dengan posisi JAK lewat rapat pleno kami telah memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua Bapera Sulut," kata Sekretaris DPD Bapera Sulut Ruby Rumpesak di Manado.
Alasan pemberhentian JAK, kata Ruby, terkait dengan video viral yang menjadi trending di Sulut.
Video viral tersebut terkait dengan dugaan penganiayaan oleh JAK terhadap seorang perempuan.
"Kita sama-sama sepakat bahwa untuk roda organisasi tetap dilaksanakan seperti biasa dengan struktur yang ada karena di struktur Bapera Sulut ada wakil-wakil ketua dengan fungsi masing-masing, ada juga sekretaris dan struktur yang lain," kata Ruby menjelaskan.
Setelah diberhentikan JAK dari jabatan ketua, kata Ruby, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Bapera Sulut, apalagi semua personel saling mengisi dan paham organisasi.
"Ketika diberhentikan dari jabatan ketua lewat pleno, dia sudah tidak bisa lagi mengatasnamakan sebagai Ketua Bapera Sulut," ujarnya.
Poin pleno kedua, lanjut Ruby, adalah dalam waktu dekat akan mengusulkan pengganti JAK, yaitu Michaela E. Paruntu sebagai Ketua Bapera Sulut.
"Kami akan usulkan dia (Michaela E. Paruntu), dia adalah kader terbaik Bapera Sulut," ujarnya.
Michaela yang akan menggantikan JAK, kata dia, telah dikomunikasikan dan bersedia mengisi jabatan tersebut.
James Arthur Kojongian yang berupaya dikonfirmasi melalui pesan singkat maupun telepon, tidak merespons meskipun ada nada sambung dan tanda pesan tersampaikan.
"Terkait dengan posisi JAK lewat rapat pleno kami telah memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua Bapera Sulut," kata Sekretaris DPD Bapera Sulut Ruby Rumpesak di Manado.
Alasan pemberhentian JAK, kata Ruby, terkait dengan video viral yang menjadi trending di Sulut.
Video viral tersebut terkait dengan dugaan penganiayaan oleh JAK terhadap seorang perempuan.
"Kita sama-sama sepakat bahwa untuk roda organisasi tetap dilaksanakan seperti biasa dengan struktur yang ada karena di struktur Bapera Sulut ada wakil-wakil ketua dengan fungsi masing-masing, ada juga sekretaris dan struktur yang lain," kata Ruby menjelaskan.
Setelah diberhentikan JAK dari jabatan ketua, kata Ruby, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Bapera Sulut, apalagi semua personel saling mengisi dan paham organisasi.
"Ketika diberhentikan dari jabatan ketua lewat pleno, dia sudah tidak bisa lagi mengatasnamakan sebagai Ketua Bapera Sulut," ujarnya.
Poin pleno kedua, lanjut Ruby, adalah dalam waktu dekat akan mengusulkan pengganti JAK, yaitu Michaela E. Paruntu sebagai Ketua Bapera Sulut.
"Kami akan usulkan dia (Michaela E. Paruntu), dia adalah kader terbaik Bapera Sulut," ujarnya.
Michaela yang akan menggantikan JAK, kata dia, telah dikomunikasikan dan bersedia mengisi jabatan tersebut.
James Arthur Kojongian yang berupaya dikonfirmasi melalui pesan singkat maupun telepon, tidak merespons meskipun ada nada sambung dan tanda pesan tersampaikan.