Sitaro (ANTARA) - Bupati Evangelian Sasingen menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) tahun 2022 sebesar 68,94.
Menurut Sasingen, capaian tersebut karena berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah, sehingga berdampak pada meningkatnya indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
"Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah daerah tahun 2022, IPM Sitaro mengalami trend peningkatan," tukas Sasingen, saat menyampaikan LKPJ Kepala Daerah Tahun 2022, dalam rapat paripurna DPRD.
Dari data yang ada, Sasingen menyebut, pada tahun 2021 IPM Kabupaten Kepulauan Sitaro mencapai 68,05 dan naik pada tahun 2022 menjadi 68,94. "Untuk itu ada trend peningkatan dari tahun sebelumnya," sebut Sasingen
Peningkatan ini menurut Sasingen, disebabkan terjadinya peningkatan Angka Pada Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah. "Selain itu, meningkatnya daya beli masyarakat dan menurunnya Angka Kemiskinan," kata Sasingen.
"Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di daerah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 sebesar 4,43 persen, naik menjadi 5,19 persen pada tahun 2022," katanya lagi.
Perlu diketahui, IPM adalah untukmengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Dan ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yakni mencakup umur panjang dan kesehatan kemudian pengetahuan serta kehidupan yang layak.
Menurut Sasingen, capaian tersebut karena berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah, sehingga berdampak pada meningkatnya indeks pembangunan manusia di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
"Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah daerah tahun 2022, IPM Sitaro mengalami trend peningkatan," tukas Sasingen, saat menyampaikan LKPJ Kepala Daerah Tahun 2022, dalam rapat paripurna DPRD.
Dari data yang ada, Sasingen menyebut, pada tahun 2021 IPM Kabupaten Kepulauan Sitaro mencapai 68,05 dan naik pada tahun 2022 menjadi 68,94. "Untuk itu ada trend peningkatan dari tahun sebelumnya," sebut Sasingen
Peningkatan ini menurut Sasingen, disebabkan terjadinya peningkatan Angka Pada Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah. "Selain itu, meningkatnya daya beli masyarakat dan menurunnya Angka Kemiskinan," kata Sasingen.
"Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di daerah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 sebesar 4,43 persen, naik menjadi 5,19 persen pada tahun 2022," katanya lagi.
Perlu diketahui, IPM adalah untukmengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Dan ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yakni mencakup umur panjang dan kesehatan kemudian pengetahuan serta kehidupan yang layak.