Manado (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I mengerjakan bangunan pengaman pantai di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut, untuk mencegah abrasi.
"Miangas adalah satu satu pulau terluar di wilayah Sulut, nah kami ada pekerjaan di sana untuk mencegah terjadinya abrasi," kata Kepala BWS Sulawesi I, I Komang Sudana di Manado, Senin.
Komang mengatakan, penyelesaian pembangunan pengaman pantai di pulau perbatasan dengan Filipina tersebut diperkirakan menyedot anggaran sebesar Rp50 miliar.
Kenapa menjadi mahal, karena harus mendatangkan material batu, semen serta material lainnya menggunakan kapal tongkang.
"Kelihatannya kecil, tetapi karena jarak jauh sehingga biaya menjadi mahal. Harga semen bahkan bisa mencapai ratusan ribu, apalagi batu di pulau tersebut. Tahun lalu bahkan kapal tongkang yang membawa material sempat tenggelam," katanya.
Pembangunan pengaman pantai di keseluruhan pulau yang berbatasan dekat dengan negara tetangga Filipina tersebut diperkirakan mencapai 13 kilometer.
"Keliling pulau tersebut sekitar 13 kilometer, sementara yang akan kami kerjakan tinggal kurang lebih 1,5 kilometer.
Komang mengatakan, selain proyek pembangunan pengaman pantai keliling Pulau Miangas, pada tahun 2023 ini BWS Sulawesi I akan melanjutkan pekerjaan proyek strategis nasional Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Selanjutnya, kelanjutan proyek revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, pembangunan drainase Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, serta pembangunan air baku Lolak.
"Sifatnya tinggal menyelesaikan proyek lanjutan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWS Sulawesi I proteksi Pulau Miangas-Talaud dari ancaman abrasi
"Miangas adalah satu satu pulau terluar di wilayah Sulut, nah kami ada pekerjaan di sana untuk mencegah terjadinya abrasi," kata Kepala BWS Sulawesi I, I Komang Sudana di Manado, Senin.
Komang mengatakan, penyelesaian pembangunan pengaman pantai di pulau perbatasan dengan Filipina tersebut diperkirakan menyedot anggaran sebesar Rp50 miliar.
Kenapa menjadi mahal, karena harus mendatangkan material batu, semen serta material lainnya menggunakan kapal tongkang.
"Kelihatannya kecil, tetapi karena jarak jauh sehingga biaya menjadi mahal. Harga semen bahkan bisa mencapai ratusan ribu, apalagi batu di pulau tersebut. Tahun lalu bahkan kapal tongkang yang membawa material sempat tenggelam," katanya.
Pembangunan pengaman pantai di keseluruhan pulau yang berbatasan dekat dengan negara tetangga Filipina tersebut diperkirakan mencapai 13 kilometer.
"Keliling pulau tersebut sekitar 13 kilometer, sementara yang akan kami kerjakan tinggal kurang lebih 1,5 kilometer.
Komang mengatakan, selain proyek pembangunan pengaman pantai keliling Pulau Miangas, pada tahun 2023 ini BWS Sulawesi I akan melanjutkan pekerjaan proyek strategis nasional Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Selanjutnya, kelanjutan proyek revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, pembangunan drainase Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, serta pembangunan air baku Lolak.
"Sifatnya tinggal menyelesaikan proyek lanjutan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWS Sulawesi I proteksi Pulau Miangas-Talaud dari ancaman abrasi