Manado (ANTARA) - Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mengatakan pentingnya menanamkan karakter moderasi beragama dalam menghindari perpecahan, di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Saya rasa sangat penting sosialisasi moderasi beragama diberikan kepada tokoh agama dan aparatur sipil negara (ASN)," kata Tatong, di Kotamobagu, Sabtu.
Wali Kota mengapresiasi Kemenag Sulut hingga Kotamobagu diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Sosialisasi Moderasi Beragama tahun 2023.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diikuti dengan sebaik-baiknya dan membawa nilai manfaat dengan output pemahaman yang baik, sehingga dapat menghindari perpecahan umat beragama umumnya di Indonesia, khususnya di Kota Kotamobagu," jelas Tatong.
Bagi Wali kota, pembangunan karakter yang kuat dalam diri warga negara merupakan upaya penting hingga ekstremisme, radikalisme dan terorisme bisa dihindari termasuk dengan menanamkan Karakter Moderasi Beragama
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulut Sarbin Sehe, mengatakan gaung moderasi beragama akan terus disosialisasikan hingga pelosok desa.
Kemenag, katanya, bukan hanya melakukan sosialisasi di kota saja, tapi di 15 kabupaten dan kota di Sulut.
Ia mengatakan moderasi beragama dapat dijadikan sebagai strategi kebudayaan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran dan menghargai keragaman.
Moderasi beragama, katanya, adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.
"Saya rasa sangat penting sosialisasi moderasi beragama diberikan kepada tokoh agama dan aparatur sipil negara (ASN)," kata Tatong, di Kotamobagu, Sabtu.
Wali Kota mengapresiasi Kemenag Sulut hingga Kotamobagu diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Sosialisasi Moderasi Beragama tahun 2023.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diikuti dengan sebaik-baiknya dan membawa nilai manfaat dengan output pemahaman yang baik, sehingga dapat menghindari perpecahan umat beragama umumnya di Indonesia, khususnya di Kota Kotamobagu," jelas Tatong.
Bagi Wali kota, pembangunan karakter yang kuat dalam diri warga negara merupakan upaya penting hingga ekstremisme, radikalisme dan terorisme bisa dihindari termasuk dengan menanamkan Karakter Moderasi Beragama
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulut Sarbin Sehe, mengatakan gaung moderasi beragama akan terus disosialisasikan hingga pelosok desa.
Kemenag, katanya, bukan hanya melakukan sosialisasi di kota saja, tapi di 15 kabupaten dan kota di Sulut.
Ia mengatakan moderasi beragama dapat dijadikan sebagai strategi kebudayaan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran dan menghargai keragaman.
Moderasi beragama, katanya, adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.