Jakarta (ANTARA) - Tahun 2022 menjadi kesempatan Felucia Sengky Ratna memulai langkahnya sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan.

Ketangguhannya menjadi seorang pemimpin perempuan di dunia kerja, membuatnya mampu memberikan inovasi dan menorehkan prestasi dalam bidangnya.

Sesuai dengan prinsipnya untuk terus memberikan yang terbaik, maka menurut mantan Kepala Seksi Pengelolaan Data dan Pelaporan Dokumen Perjalanan Direktorat Jenderal Imigrasi (2015 - 2017) itu pelayanan yang diberikan juga harus selalu memprioritaskan kepentingan masyarakat.

“Dari awal saya sangat concern dengan pelayanan stigma negatif yang selalu melekat di instansi pemerintahan bahwa pelayanan itu berbelit-belit, mempersulit. Calo itu kan selalu paradigma yang dipredikatkan ke kita,” ujar Sengky kepada ANTARA.

Stigma negatif itu bisa diubah dengan cara memberikan strategi baru yang lebih mendekat kepada masyarakat. Strategi itu diwujudkannya ketika menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan dan Verifikasi Dokumen Perjalanan pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat periode 2017 hingga 2020.

Ketika itu pihaknya mendapat kesempatan membuka layanan permohonan paspor di pusat perbelanjaan, Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Itu pertama kalinya kantor Imigrasi di seluruh Indonesia membuka pelayanan bagi para pengunjung di pusat perbelanjaan pada 2019.

Hingga kini idenya tersebut telah menggerakkan seluruh pelayanan imigrasi menjadi lebih baik dalam melayani tahap awal sampai dokumen diterbitkan di satu tempat atau biasa disebut Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)/ One Stop Service (OSS).

Tak berhenti di situ, Sengky meneruskan kariernya menjadi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang periode 2020 hingga 2022 yang menemui sejumlah tantangan sebagai penegak hukum.

Salah satu tantangannya, ia harus menguasai seluruh wilayah kerja, yakni Tangerang Kota, Kabupaten Tangerang hingga Tangerang Selatan, yang terbilang luas. Dari hal itu pihaknya menggandeng polres dari tiga wilayah tersebut untuk semakin memperkuat strateginya.

Dua strategi yang ditorehkan seorang Sengky, yakni Immigration Tangerang On Line Service (SITANOS) atau layanan secara online bagi WNA yang meliputi Perpanjangan ITK dan VOA, Mutasi Paspor, Lapor Kelahiran, Perubahan Status Sipil, Lapor Kematian, ERP Tidak Kembali, dan Pengembalian Dokim (EPO) pada 2020.

Kemudian, Sistem Pengaduan Orang Asing (SIPOA), yaitu layanan kemudahan bagi masyarakat dalam memberikan pelaporan dugaan pelanggaran Orang Asing secara elektronik pada 2020.

Tantangan 

Menjelajahi berbagai wilayah, membuat wanita 43 tahun itu semakin berdedikasi ketika berlabuh sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan pada 2022.

Semua pekerjaan yang dilakoni memang memiliki tantangan berbeda-beda. Jika membahas Jakarta Selatan, maka bagi Sengky identik dengan ritme kesibukan para pekerjanya dan harus berhadapan dengan pimpinan elite. Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Felucia Sengky Ratna bersama tim pengawasan orang asing (Timpora) mendatangi apartemen, di Jakarta, Selasa (28/2/2023). ANTARA/HO-Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Jakarta Selatan

 Kebanyakan masyarakat yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan lebih memahami peraturan terkait perizinan tempat tinggal orang asing, sehingga lebih memiliki banyak pengetahuan atau berpendidikan.

Maka dari itu, inovasi pelayanan keimigrasian terus diberikan oleh pihaknya, mulai dari menggencarkan eazy passport yang merupakan program dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang turut dilaksanakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan paspor, khususnya di masa pandemi COVID-19.

Pelayanan ini memudahkan masyarakat yang sangat sibuk ataupun masih takut untuk pergi keluar ke Kantor Imigrasi bisa mendapatkan pelayanan paspor di tempatnya masing-masing, seperti di kantor, perumahan ataupun di tempat komunitasnya sendiri secara kolektif.

Kemudian ada juga Sistem Pengawasan Orang Asing (Sarang Asing), yaitu layanan kemudahan bagi masyarakat dalam memberikan pelaporan dugaan pelanggaran Orang Asing secara elektronik, layanan paspor akhir pekan yang digelar pada Sabtu.

Lalu yang terbaru, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di bidang pelayanan paspor saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) Immigration Service.

"Momentum HBKB merupakan solusi cerdas bagi warga untuk mendapatkan layanan paspor yang mudah diakses, sekaligus menjalankan aktivitas bersama keluarga,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim.

Kantor Imigrasi Jakarta Selatan berhasil menyelesaikan 1.000 permohonan paspor, baik layanan Paspor RI maupun Izin Tinggal Keimigrasian dalam program Car Free Day Immigration Service pada hari Minggu.

Selain itu, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan juga meraih penghargaan Unit Penyelenggara Pelayanan Terbaik Penyedia Sarana dan Prasarana Ramah Kelompok Disabilitas di lingkup Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhumkam).

Penghargaan ini merupakan Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).


Lawan paradigma gender

Menjadi pemimpin wanita tentu tak membuat Sengky bekerja setengah hati, melainkan terus dilakukan dengan penuh kesungguhan menjalani amanah yang dipercayakan.

Dididik sebagai pekerja dari sang ayah, telah menanamkan dalam dirinya bahwa untuk mencapai kesuksesan tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilalui.

“Orang tua saya selalu mengajarkan ketika kamu melakukan sesuatu harus serius. Jangan main-main, jangan setengah hati. Kalau tidak lebih baik kamu istirahat atau melakukan pekerjaan yang lain,” katanya.

Terlebih, Sengky masuk Akademi Imigrasi melalui jalur beasiswa ketika berkuliah di jurusan lain saat menginjak semester delapan di salah satu perguruan tinggi, sehingga ia harus mau belajar mulai dari nol kembali.
Kendati demikian, semangatnya tak luntur untuk menjalani pilihannya secara konsisten, meski tak jarang bertemu cerita suka duka dalam perjalanan karirnya.

Sengky menyampaikan pengalaman yang sering dialaminya, yaitu mengenai gender perempuan yang sering diremehkan di tempat kerja.

Sejalan dengan waktu, dia membuktikan bahwa dengan inovasi yang dihadirkan untuk menekankan kesetaraan gender.

Dirinya selalu bersikap profesional untuk terjun ke lapangan langsung, tak melihat waktu kapanpun untuk mengawasi pelanggaran orang asing dari pintu ke pintu.

Sebagai pemimpin perempuan, dia berusaha meminimalisir perasaan, strateginya, yakni menjelang periode menstruasi itu dia sudah mawas diri dan harus diingatkan emosionalnya.

Dengan demikian, Sengky menyatakan akan terus melakukan hal terbaik dalam hidupnya, baik dari untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Dia tak mematok target lantaran baginya setiap amanah yang diberikan kepada seseorang tentunya harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sampai akhir.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Felucia Sengky Ratna, Srikandi Imigrasi Jakarta Selatan

Pewarta : Luthfia Miranda Putri
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024