Washington, 21/9 (Antara/AFP) - Dinas Rahasia AS mengatakan Sabtu, telah melakukan kajian komprehensif terhadap prosedur keamanan Gedung Putih setelah seorang penyusup memanjat pagar, berlari melintas halaman dan berhasil masuk ke kediaman presiden.

Gedung Putih yang merupakan kantor sekaligus kediaman presiden merupakan salah satu tempat yang paling aman dan dijaga ketat di planet ini.

 Yang paling mengganggu, kata pejabat Dinas Rahasia, adalah bahwa si pelompat pagar yang diketahui bernama Omar Gonzalez, pada Jumat malam berhasil memasuki gedung dengan leluasa.

"Meskipun semalam para petugas menunjukkan disiplin dan pembatasan luar biasa dalam menghadapi masalah ini, lokasi penangkapan Gonzalez tidak bisa diterima," demikian pernyataan badan intelijen tersebut Sabtu malam, dan menekankan bahwa ia baru ditahan setelah memasuki pintu North Portico Gedung Putih.

 Sebagai badan di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), Dinas Rahasia AS ditugasi untuk melindungi pejabat-pejabat tinggi AS dan pejabat asing yang berkunjung, serta mengamankan acara-acara yang bersifat nasional.

 Perintah penyelidikan diberikan oleh Direktur Dinas Rahasia Julia Person, dan hasil temuannya akan diserahkan kepada Menteri DHS Jeh Johnson.

  Dalam pernyataan Dinas Rahasia itu disebutkan bahwa penyelidikan dimulai pada Jumat malam dengan penilaian fisik lokasi dan wawancara petugas, serta akan mencakup "semua kebijakan operasional dan prosedur keamanan selama proses ini."
  
Sementara itu Pierson memerintahkan peningkatan segera patroli petugas dan kemampuan pemantauan sepanjang pagar Pennsylvania Avenue di sekeliling kompleks Gedung Putih, demikian pernyataan itu, dan menambahkan bahwa langkah tersebut mulai dijalankan pada Jumat malam.

Presiden Barack Obama dan keluarga sedang tidak berada di rumah pada saat kejadian, meski demikian, para karyawan dan wartawan dievakuasi keluar dari gedung saat peristiwa itu terjadi di halaman sebelah utara pada sekitar pukul 7.20 malam waktu setempat, Jumat.

 Beberapa menit sebelumnya, keluarga presiden meninggalkan Gedung Putih dengan menggunakan helikopter dari halaman selatan menuju Camp David, tempat peristirahatan presiden, dan akan berada di sana hingga Sabtu, kata pejabat setempat.

    
Penyusup ditahan
   Pengumuman mengenai penyelidikan internal Dinas Rahasia ini diberikan pada hari yang sama ketika insiden kedua yang tidak terlalu serius terjadi, ketika seorang lelaki ditahan di Gedung Putih dengan dakwaan masuk tanpa izin.

 Jurubicara Dinas Rahasia Brian Leary mengatakan kepada AFP bahwa seorang lelaki ditahan ketika ia muncul dengan mobilnya tak lama setelah dilarang memasuki pintu masuk pejalan kaki.

  Lelaki tersebut tadinya mendekati pintu gerbang dengan berjalan kaki di sisi barat laut Gedung Putih, namun kemudian diusir oleh petugas tak berseragam, kata Leary.

  Namun ia kemudian kembali mencoba mendapat akses lewat pintu masuk kendaraan di sisi lain Gedung Putih.

 "Ia tidak menabrak pembatas, ia keluar dari mobilnya, ia patuh-- namun ia berada di kawasan terlarang dan telah diberitahu agar tidak berada di sana, sehingga ia ditahan," kata Leary.

"Ia didakwa masuk tanpa izin," kata Leary, dan menambahkan bahwa individu tersebut, Kevin Carr dari Shamong, New Jersey dipindahkan ke tahanan polisi Columbia.

  Dibandingkan aksi penyusupan sehari sebelumnya, kata pejabat, insiden pada Sabtu relatif kecil.

    "Ini terjadi setiap hari," kata jurubicara Dinas Rahasia Ed Donovan kepada AFP seraya menambahkan bahwa Carr tidak berniat masuk ke Gedung Putih.

  "Kasus ini terlalu dibesar-besarkan," katanya, karena media di AS segera membuat liputan mengenai insiden tersebut.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024