Manado, (ANTARA Sulut) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado, Sulawesi Utara mengingatkan PLN agar menyediakan pelayanan listrik yang maksimal kepada warga kota.

"PLN itu adalah perusahaan milik negara yang punya kewajiban untuk memberikan pelayanan listrik kepada seluruh pelanggan, kalau terus melakukan pemadaman bergilir artinya merugikan masyarakat," kata angota DPRD Manado dari PDIP, Tonny Rawung, di Manado, Jumat.

Tonny mengatakan, jika setiap hari PLN memberlakukan pemadaman bergilir, maka protes tidak akan berhenti dari masyarakat, sebab pelanggan tak pernah mendapatkan kompensasi dari PLN akibat pemadaman, sebaliknya kalau telat membayar langsung diputuskan.

Sebab itu, ia mengatakan fraksi sudah mengusulkan kepada pimpinan dewan sementara untuk mengundang PLN cabang Manado dan mendengarkan penjelasan dari mereka, apa penyebab pemadaman bergilir yang terus terjadi.

"Jika memang itu karena masalah teknis seperti kerusakan minimal PLN harus bisa memberikan keadilan kepada para pelanggan, jangan ada wilayah yang padam hanya sebentar sedangkan di tempat lain sampai berjam-jam," katanya.

Ia mengatakan, tinggal menunggu surat undangan ditandatangani pmpinan sementara, dan mengundang atas nama lembaga kemudian dengar pendapat dilakukan bersama oleh seluruh anggota DPRD.

Dengan melakukan rapat dengar pendapat, menurut Tonny, minimal DPRD bisa mengetahui masalah sebenarnya yang terjadi di PLN dan sebab pemadaman bergilir yang terus terjadi.

Anggota DPRD dari partai Golkar Sonny Lela, mengingatkan agar PLN Manado mencarikan jalan keluar bagi masyarakat yang selalu menjadi korban pemadaman listrik, karena menyebabkan kerusakan pada benda-benda elektronik dan lainnya.

"Karena kalau kerusakan terjadi, sama sekali tidak ada penggantian dari pihak PLN, sehingga konsumen hanya bisa gigit jari kalau ada yang rusak," katanya.

Sebab menurut dia, pemadaman listrik bergilir di Manado masih terjadi, dengan masa pemadaman 3-4 jam berbeda dengan penjelasan PLN yang mengatakan hanya dua jam paling lama.

Sesuai informasi dari Humas PLN Lefrand Maleke mengatakan, pemadaman listrik terjadi karena jaringan 150 KV antara PLTP Lahendong unit satu dan dua serta PLTP Lahendong unit tiga dan empat mengalami gangguan.

Akibatnya sistem mulai dari PLTP Lahendong sampai Gorontalo mengalami gangguan berimbas pada terjadinya pemadaman listrik. Beberapa mesin pembangkit belum masuk sistem.

"Kerusakan itu terjadi di jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt antara Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong 1-2 dan PLTP Lahendong 3-4, sebab menurutnya pembangkit tidak ada masalah," katanya.

Ia mengatakan, jaringan 150 kV di antara dua pembangkit itu yang gangguan. inilah yang mengakibatkan sejumlah pembangkit sulit untuk masuk ke sistem jaringan transmisi, makanya pemadaman meluas, namun PLN sedang memperbaikinya.***1***


Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024