Singapura, (Antara/AFP) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia pada Jumat, di bawah tekanan dari melimpahnya pasokan dan penguatan dolar AS, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 15 sen menjadi 92,92 dolar AS, sementara minyak mentah Brent untuk November turun delapan sen menjadi 97,62 dolar AS di perdagangan sore.

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan "dolar AS yang lebih kuat dan persediaan minyak mentah komersial AS yang lebih tinggi menekan harga".

Laporan mingguan stok minyak mentah AS pada Rabu menunjukkan lonjakan 3,7 juta barel bukannya penurunan 1,2 juta barel seperti yang diperkirakan pasar.

Greenback naik menjadi 109,20 yen di perdagangan Asia pada Jumat, dari 108,68 yen di New York pada Kamis, didukung oleh pernyataan Federal Reserve AS bahwa suku bunga bisa naik lebih besar dari perkiraan saat kenaikan kemungkinan di umumkan pada tahun depan.

Dolar AS yang lebih kuat menambah tekanan turun pada minyak, yang diperdagangkan dalam mata uang AS, sehingga lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.

Pasar juga memantau referendum kemerdekaan Skotlandia, yang melihat negara itu menolak kemerdekaan. Sementara tidak ada alur yang jelas untuk harga minyak mentah dari salah satu hasil tersebut, analis mengatakan itu akan menempatkan hak Skotlandia terhadap minyak Laut Utara.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024