Manado,  (AntaraSulut) - Pemimpin BRI Wilayah Manado, Osbal Saragi mengatakan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cukup besar dan peluang ini harus ditangkap dunia perbankan di daerah tersebut.

"Perbankan tidak dapat hidup tanpa UMKM, karena itu dengan potensinya cukup banyak di Sulut, perbankan harus jeli dalam membiayai usaha tersebut, karena mampu meningkatkan perekonomian daerah," kata Osbal, di Manado, Jumat.

Osbal mengatakan sesuai data dari Dinas Koperasi dan UMKM Sulut, di 15 kabupaten dan kota, ada sebanyak 78.550 UMKM. Usaha mikro sebanyak 54.197 unit, usaha kecil 21.598 unit dan usaha menengah sebanyak 2.575 unit.

78.550 UMKM di Sulut, kata Osbal, mampu mencapai omzet dalam setahun rata-rata Rp4,95 triliun. Dengan omzet terbesar usaha kecil Rp2,30 triliun, usah mikro Rp2,30 triliun kemudian usaha menengah Rp2,30 triliun.

"Peluang yang besar ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh dunia perbankan agar memberikan kontribusi bagi daerah," katanya.

Dia mengatakan, UMKM memiliki daya saing tinggi, maka perbankan harus mengambil peluang tersebut lewat pembiayaan.

UMKM, kata Osbal, sangat membutuhkan bantuan pembiayaan dari bank, dan dunia perbankan juga tidak bisa berkembang tanpa usaha-usaha masyarakat.

Ia menegaskan, sebenarnya, perbankan tidak perlu khawatir dalam membiayai UMKM di Sulut, karena usaha ini tidak mudah terpengaruh oleh krisis apapun, meksi tetap harus penuh dengan kehati-hatian.

Perbankan membiayai UMKM karena tertuang dalam UU nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru mengatakan diharapkan perbankan akan memberikan porsi lebih banyak dalam pembiayaan UMKM.

Luctor mengatakan hingga posisi Juli 2014 kredit UMKM perbankan Sulut tumbuh 12,41 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni dari Rp6,24 triliun pada Juli 2013 menjadi Rp7,03 di Juli 2014.

"Namun jika dibandingkan dengan bulan Juni 2014, kredit ke sektor UMKM mengalami penurunan sebesar 1,15 persen dari Rp7,10 triliun menjadi Rp7,02 triliun di Juli 2014.



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024