Manado, 12/9 (AntaraSulut) - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado Fonny The mengatakan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dapat melakukan mengakses ke pasar modal melalui jaringan perbankan.

"Masyarakat akan semakin mudah mengakses ke pasar modal karena bisa dilakukan melalui jaringan bank," kata Fonny di Manado, Jumat.

Ini memungkinkan menyusul kerja sama antara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Melalui kerja sama ini, investor dapat menggunakan jaringan e-channel Bank Mandiri untuk masuk ke fasilitas AKSes serta melakukan cek saldo Rekening Dana Nasabah (RDN) dan saldo Efek nasabah di KSEI.

Pada tahap awal, katanya, kerja sama ini akan diawali dengan pengembangan Fasilitas AKSes melalui ATM yang dijadwalkan dapat digunakan pada Oktober 2014, kemudian dilanjutkan dengan jaringan internet banking dan mobile banking.

"Untuk itu, investor cukup melakukan registrasi di ATM Bank Mandiri. Investor yang telah memiliki kartu ATM tidak perlu mengganti kartu ATM untuk menggunakan layanan ini," jelas Fonny.

Apalagi, katanya, strategis KSEI terkait rencana pengembangan infrastruktur pasar modal dalam lima tahun kedepan yang difokuskan pada dua target, yaitu bagi pelaku pasar dan masyarakat umum yang menjadi investor.

Bagi para pelaku, katanya, saat ini KSEI juga tengah mengembangkan sistem C-BEST Next-G sebagai sistem utama untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek serta akan membangun sistem pengelolaan investasi terpadu bagi pelaku di industri Reksa Dana.

Pasar modal Indonesia diharapkan dapat berkembang cepat, dan untuk mengantisipasi perkembangan di pasar internasional seperti masyarakat ekonomi ASEAN diperlukan strategi pengembangan yang dapat menjawab kebutuhan pasar akan ketersediaan infrastruktur yang secara efisien dapat mendukung perkembangannya ke depan.

Perlunya pengembangan infrastruktur yang dapat menjangkau pelosok wilayah Indonesia sehingga terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak investor lokal terlibat di pasar modal.

Sinergi dengan perbankan diharapkan bisa menjadi solusi, karena pengembangan infratruktur ini memerlukan investasi yang sangat besar dan akan memakan waktu sangat lama bila dilakukan sendiri oleh industri pasar modal.

Luasnya jaringan ATM bank yang dilengkapi dengan fasilitas lain seperti internet dan mobile banking serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat mendukung kegiatan berinvestasi di pasar modal yang lebih mudah dan memasyakat.

Pada tahap awal ini, katanya, investor melalui ATM, internet banking atau mobile banking dapat masuk ke fasilitas AKSes untuk melakukan cek saldo rekening dana nasabah (RDN) dan saldo Efek nasabah di KSEI.

Ke depan kita akan terus kembangkan, sehingga cukup dengan memiliki nomor Single Investor Identification (SID), investor dapat melakukan berbagai aktivitas investasi di pasar modal, misalnya untuk melakukan pembelian saham IPO, ORI atau Sukuk Ritel atau melakukan subscription atau redemption reksadana," jelasnya.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024