Manado (ANTARA) - Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer mengharapkan Kaum Bapak Katolik(KBK) Keuskupan Manado mampu mengembangkan moderasi beragama dalam upaya menangkal radikalisme dan intoleransi.
“Rumuskan program moderasi beragama selain program untuk kemajuan KBK itu sendiri, guna menangkal radikalisme dan intoleransi yang jadi kekhawatiran saat ini, ” kata Gubernur Hamka dalam sambutan dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiharto saat membuka rapat kerja(Raker) KBK Keuskupan Manado di Restoran Nyiur Indah Gorontalo, Sabtu.
Hamka memberi apresiasi untuk pelaksanaan Raker KBK di Gorontalo. “Pelaksanaan raker ini jadi kehormatan bagi Gorontalo yang juga dikenal sebaga negeri Serambi Madina, “ kata Hamka.
Gorontalo, kata dia merupakan masyarakat terbuka dan toleran, mereka mau hidup berdampingan secara damai, baik sebelum ada forum kerja sama antar umat beragama(FKUB) maupun setelah forum ini ada.
“Kelompok solidaritas yang merupakan kegiatan lintas agama dan golongan telah lama mampu membangun interaksi yang positif tanpa melihat suku, agama maupun golongan,” kata dia.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dalam sambutan dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Edwin Kindangen mengharapkan pelaksanaan Raker diharapkan mampu memperkokoh tekad dan komitmen terhadap pembangunan bangsa yang dijalankan pemerintah.
Edwin mengatakan KBK merupakan bagian integral dari gereja melalui moto pro familia, pro ecclesia et patria (untuk keluarga, gereja dan tanah air)
Pelaksanaan Raker KBK Keuskupan Manado diawali Misa berlangsung di Gereja Paroki Kristus Raja Kotamobagu dengan selebran utama Pastor Moderator KBK Keuskupan Manado, Damianus Yamko Allo, Pr didampingi selebran Pastor Revi Tanod Pr, dan Pastor Paroki Kristus Raja Kotamobagu, Pastor Ronny Singal Pr.
Dalam khotbah Misa, Pastor Yamko mengingatkan seluruh anggota KBK agar mampu memakna saling kerja sama satu dengan lainnya.
“Mari pererat persekutuan untuk mencapai cita-cita bersama, saling menunjang, saling melengkapi karena tidak ada orang yang sempurna. Betapa damai dan tenteram bila kita saling menerima kelebihan dan kelemahan,” kata Pastor Yamko.
Bapak-bapak harus memberi diri untuk karya pelayanan, tanpa adanya sesuatu yang diharapkan, saling mendukung, menjadi garam dan terang, dalam satu semangat pro familia, ecclesia et patria.
Bila ada anggota KBK yang berkarya dalam organisasi kemasyarakatan, hendak lah dia membawa kasih dan menjadi pemersatu.
“Rumuskan program moderasi beragama selain program untuk kemajuan KBK itu sendiri, guna menangkal radikalisme dan intoleransi yang jadi kekhawatiran saat ini, ” kata Gubernur Hamka dalam sambutan dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiharto saat membuka rapat kerja(Raker) KBK Keuskupan Manado di Restoran Nyiur Indah Gorontalo, Sabtu.
Hamka memberi apresiasi untuk pelaksanaan Raker KBK di Gorontalo. “Pelaksanaan raker ini jadi kehormatan bagi Gorontalo yang juga dikenal sebaga negeri Serambi Madina, “ kata Hamka.
Gorontalo, kata dia merupakan masyarakat terbuka dan toleran, mereka mau hidup berdampingan secara damai, baik sebelum ada forum kerja sama antar umat beragama(FKUB) maupun setelah forum ini ada.
“Kelompok solidaritas yang merupakan kegiatan lintas agama dan golongan telah lama mampu membangun interaksi yang positif tanpa melihat suku, agama maupun golongan,” kata dia.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dalam sambutan dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Edwin Kindangen mengharapkan pelaksanaan Raker diharapkan mampu memperkokoh tekad dan komitmen terhadap pembangunan bangsa yang dijalankan pemerintah.
Edwin mengatakan KBK merupakan bagian integral dari gereja melalui moto pro familia, pro ecclesia et patria (untuk keluarga, gereja dan tanah air)
Pelaksanaan Raker KBK Keuskupan Manado diawali Misa berlangsung di Gereja Paroki Kristus Raja Kotamobagu dengan selebran utama Pastor Moderator KBK Keuskupan Manado, Damianus Yamko Allo, Pr didampingi selebran Pastor Revi Tanod Pr, dan Pastor Paroki Kristus Raja Kotamobagu, Pastor Ronny Singal Pr.
Dalam khotbah Misa, Pastor Yamko mengingatkan seluruh anggota KBK agar mampu memakna saling kerja sama satu dengan lainnya.
“Mari pererat persekutuan untuk mencapai cita-cita bersama, saling menunjang, saling melengkapi karena tidak ada orang yang sempurna. Betapa damai dan tenteram bila kita saling menerima kelebihan dan kelemahan,” kata Pastor Yamko.
Bapak-bapak harus memberi diri untuk karya pelayanan, tanpa adanya sesuatu yang diharapkan, saling mendukung, menjadi garam dan terang, dalam satu semangat pro familia, ecclesia et patria.
Bila ada anggota KBK yang berkarya dalam organisasi kemasyarakatan, hendak lah dia membawa kasih dan menjadi pemersatu.