Manado, 17/9 (AntaraSulut) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggomalut) Purnama Jaya mengatakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan perbankan harus terus berinovasi baik produk maupun pembiayaan.

"Dengan terus berinovasinya UMKM di Sulut, maka pasar akan lebih terbuka dan dunia perbankan akan langsung melirik usaha tersebut," kata Purnama, di Manado, Rabu.

Purnama mengatakan UMKM harus terus berinovasi agar memacu persaingan dengan produk-produk luar nantinya, dan perbankan tidak perlu berpikir-pikir untuk membiayai usaha tersebut. Para pelaku UMKM, harus mulai bergerak dan berpikir kreatif karena produk-produk yang dihasilkan harus sesuai dengan pasar.

"Hal ini pula sebagai upaya persiapan menghadapi perdagangan bebas Asean yang akan membuka peluang sekaligus tantangan pasar bagi pelaku UMKM," jelasnya.

Setelah mereka meningkatkan kretivitas produknya maka selanjutnya pelaku usaha harus menjalin kemitraan secara kontinyu bersama buyer luar negeri.

"Pelaku usaha harus menindaklanjuti hubungan dagang dengan beberapa negara. Karena selama ini kontinuitas selalu terhambat oleh kreativitas produk dalam memenuhi ekspor," katanya.

Purnama mengatakan sebenarnya, perbankan tidak perlu khawatir dalam membiayai UMKM di Sulut, karena usaha ini tidak mudah terpengaruh oleh krisis apapun. Namun tetap harus penuh dengan kehati-hatian. Perbankan membiayai UMKM karena tertuang dalam UU nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru mengatakan diharapkan perbankan akan memberikan porsi lebih banyak dalam pembiayaan UMKM.

Luctor mengatakan hingga posisi Juli 2014 kredit UMKM perbankan Sulut tumbuh 12,41 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni dari Rp6,24 triliun pada Juli 2013 menjadi Rp7,03 di Juli 2014.

"Namun jika dibandingkan dengan bulan Juni 2014, kredit ke sektor UMKM mengalami penurunan sebesar 1,15 persen dari Rp7,10 triliun menjadi Rp7,02 triliun di Juli 2014.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024