Manado, (ANTARA Sulut) - Perbankan harus membiayai usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga ke pelosok sebagai target pasar yang harus dicapai.

"Target pasar perbankan hingga ke pelosok desa merupakan salah satu penentu keberhasilan bank dalam pembiayaan UMKM menuju era pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 nanti," kata praktisi perbankan Sulut Osbal Saragi di Manado, Kamis.

Osbal mengatakan sebenarnya di desa banyak sekali UMKM yang belum dijamah oleh dunia perbankan, baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Memang perbankan dalam pembiayaan harus penuh dengan kehati-hatian, namun tetap membutuhkan UMKM yang sebenarnya tidak rentan dengan krisis," jelas Osbal, yang juga Pemimpin Kanwil BRI Manado.

Selain target market ke desa , dalam pembiayaan UMKM ke era MEA 2015. Perbankan juga harus memiliki sumber daya manusia berkualitas, jumlah pekerja yang siap melayani masyaakat, fokus pada bisnis dan menjadi banking leader.

Jaringan kerja harus luas, katanya, jumlah outlet dan e-channel terhubung real-time harus online, IT yang handal serta kekuatan finansial mendorong pertumbuhan bisnis.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Malut Purnama Jaya mengatakan pihaknya berharap industri perbankan dapat lebih berinovasi dalam memitigasi risiko kredit UMKM, sehingga suku bunga kredit dapat lebih bersahabat.

"Sehingga lebih banyak UMKM yang dapat menikmati kredit perbankan dan pada akhirnya aset perbankan dapat terus tumbuh dengan kualitas terbaik," jelas Purnama.

Purnama mengatakan, diharapkan perbankan tidak hanya menjadi lembaga keuangan yang menawarkan produk conservative seperti tabungan,deposito dan kredit, namun dapat juga menawarkan pendampingan di bidang pemasaran, manajemen dan keuangan kepada UMKM sehingga daya saing dapat semakin meningkat.

Pewarta :
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024