Manado, (ANTARA Sulut) - Pimpinan Partai Politik (Parpo) di Manado, Sulawesi Utara menanggapi berbeda rencana Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum.

"Kalau Pilkada dilaksanakan secara akan banyak front yang sana sini, sebab bisa bagus di satu tempat sebaliknya ada juga jelek hasilnya di loasi lain," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Manado, Richard Sualang di Manado Kamis.

Richard mengatakan, pelaksanaan Pilkada serentak itu tidak baik, karena akan merugikan partai politik, sebab tak bisa berkonsentrasi memenangkan Pemilu, sebab perhatian terbagi, antara satu tempat dengan lainnya.

Richard juga mengatakan, jika bicara soal biaya, menurutnya itu memang adalah hal yang penting tak mungkin tidak akan berjalan tanpa biaya, tetapi soal efisiensi biaya itu adalah konsekwensi dari pelaksanaan Pilkada.

"Jadi kami tak setuju jika pelaksanaan Pilkada dilakukan serentak," katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Manado Boby Daud mengatakan, Pilkada serentak itu justru baik, karena bisa menghemat biaya sekaligus mengurangi gejolak.

"Bukan hanya gejolak, tetapi dengan dilaksanakan serentak, maka dapat juga mencegah kecurangan, sekaligus mark up suara," katanya.

Boby menjelaskan, Pilkda serentak akan membuat setiap pemilih hanya akan berada di satu lokasi, dan tidak akan pindah kemana-mana dengan kata lain bisa mencegah dan mengurangi kecurangan, karena kemungkinan orang melakukan pencoblosan dua kali itu sangat kecil.

"Jadi bisa mencegah kecurangan dan riak di tengah masyarakat sehingga masalah pemilih tambahan atau tambahan khusus tidak akan ada lagi dalam pelaksanaan Pilkada jadi makin aman," katanya.

Boby juga mengatakan, dengan pelaksanaan Pilkada serentak maka biaya yang akan ditekan juga makin sedikit dan tidak akan menyebabkan masalah di kemudian hari. ***1***


Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024